Rudalnya Menghantam Irak, Iran Singgung soal Mata-mata Israel di Irbil
Otoritas Iran dalam pernyataannya yang dikutip BBC bahwa serangan rudal itu sebagai pembalasan atas serangan Israel di Suriah.
BANGKAPOS.COM - Iran mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal yang menghantam dekat kompleks konsulat AS yang luas di Irbil, Irak utara pada Minggu (13/3/2022).
Otoritas Iran dalam pernyataannya yang dikutip BBC bahwa serangan rudal itu sebagai pembalasan atas serangan Israel di Suriah yang menewaskan dua anggota Pengawal Revolusi awal pekan kemarin.
Kementerian Luar Negeri Irak pada hari Minggu memanggil duta besar Iran untuk memprotes serangan itu. Irak menyebutnya sebagai pelanggaran mencolok terhadap kedaulatan negara.
Tidak ada cedera yang dilaporkan dalam serangan hari Minggu di kota Irbil, yang menandai eskalasi signifikan antara AS dan Iran.
Permusuhan antara musuh lama sering terjadi di Irak, yang pemerintahnya bersekutu dengan kedua negara.
Serangan itu mendapat kecaman keras dari pemerintah Irak, yang menyebutnya sebagai “pelanggaran hukum dan norma internasional” dan menuntut penjelasan dari para pemimpin Iran.
Baca juga: Target Serang Israel Meleset, Rudal Iran Hantam Wilayah Irbil Dekat Kantor Konsulat AS di Irak
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Irak Ahmad al-Sahhaf mengatakan kepada The Associated Press bahwa kementerian memanggil duta besar Iran, Iraj Masjedi, untuk menyampaikan protes diplomatik.
Amerika Serikat mengutuk keras serangan itu dan mengatakan itu adalah serangan yang tidak dapat dibenarkan terhadap tempat tinggal sipil.
"Kami akan mendukung Pemerintah Irak dalam meminta pertanggungjawaban Iran, dan kami akan mendukung mitra kami di seluruh Timur Tengah dalam menghadapi ancaman serupa dari Iran," kata penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, dalam sebuah pernyataan.
“Amerika Serikat berdiri di belakang kedaulatan penuh, kemerdekaan, dan integritas teritorial Irak.”
Tidak ada fasilitas AS yang rusak atau personel terluka, juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan kepada wartawan di Washington. AS tidak memiliki indikasi serangan itu diarahkan ke Amerika Serikat, katanya.
Pengawal Revolusi Iran mengatakan di situsnya bahwa mereka menyerang apa yang digambarkan sebagai pusat mata-mata Israel di Irbil.
Dalam sebuah pernyataan pihak Iran mengatakan Israel telah melakukan serangan, mengutip serangan baru-baru ini yang menewaskan dua anggota Pengawal Revolusi.
Kantor berita semi-resmi Tasnim mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan Iran menembakkan 10 rudal Fateh, termasuk beberapa rudal Fateh-110, yang memiliki jangkauan sekitar 300 kilometer (186 mil).
Sumber tersebut mengklaim serangan itu mengakibatkan banyak korban. Tidak ada komentar langsung dari Israel atas tuduhan atau serangan rudal Iran.
Baca juga: PNS Cek Rekening! Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) Cair 3 Bulan Sekaligus, Kemendagri Setuju