Militer dan Kepolisian

Mengenal Marder 1A3, ‘Si Tupai Pohon’ Mematikan Milik TNI AD yang Sudah Teruji di Medan Tempur

Tank Marder boleh dibilang Infantry Fighting Vehicle (IFV) nomer wahid di kelas NATO, ranpur ini sudah battle proven dalam misi pertempuran

Penulis: Iwan Satriawan CC | Editor: Iwan Satriawan
tniad.mil.id
Tank Marder TNI AD 

BANGKAPOS.COM-Sejak tahun 2014 lalu, TNI Angkatan Darat dilengkapi alat utama sistem persenjataan (alutsista) buatan Jerman, tank Marder 1A3.

Dilansir dari tniad.mil.id, TNI AD membeli 50 unit Marder 1A3 bekas pakai AD Jerman, yang merupakan bagian dari paket pembelian 103 unit MBT Leopard 2A4/2A6.

Tank Marder dan Leopard mulai berdatangan pada 2014, dan dipamerkan ke publik sebagai alutsista resmi milik TNI pada HUT TNI, 5 Oktober 2014.

Tank Marder boleh dibilang Infantry Fighting Vehicle (IFV) nomer wahid di kelas NATO, ranpur ini sudah battle proven dalam misi pertempuran di Afghanistan.

Marder sudah teruji dalam medan tempur.

Salah satunya saat harus melindungi sebuah pos tentara Jerman dari serangan gerilyawan Taliban yang berlokasi di Distrik Chahar Dara, provinsi Kunduz, Afghanistan, pada Juli 2009.

Marder Medium Tank
Marder Medium Tank (Letkol (Kav) Valian Magdi)

Aksi Marder pada pertempuran tersebut telah membunuh dan dan melukai puluhan anggota gerilyawan Taliban.

Setelah kejadian itu, tank Marder juga beberapa kali terlibat dalam pertempuran di Timur Tengah.

Nama tank yaitu ‘Marder’ diambil dari nama sejenis tupai pohon.

Namun, jangan pandang sebelah mata, Marder sangat mumpuni sebagai kendaraan tempur dan merupakan pionir dalam jenisnya.

IFV Pertama TNI-AD

Patut disyukuri bahwa militer Indonesia lumayan punya pengalaman dalam mengoperasikan ranpur kelas IFV (Infantry Fighting Vehicle), diantaranya ada BVP-2, BTR-80A, AMX-10P, dan yang paling baru BMP-3F.

IFV memang punya kemiripan dengan peran APC (Armoured Personnel Carrier), yaitu sama-sama bertugas menghantarkan prajurit yang diangkutnya ke wilayah operasi yang telah ditentukan.

Tapi IFV punya kemampuan ‘lebih’ dibanding APC.

APC utamanya dibekali dengan senjata untuk self defence, ujung-ujungnya senjata yang digotong paling banter adalah SMB (senapan mesin berat) kaliber 12,7 mm atau pelontar granat AGL-40, di lingkungan TNI biasa digunakan SMB dari jenis M2HB Browning atau CIS 50MG.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved