Militer dan Kepolisian
Emban Misi Berat dan Berbahaya, Begini Kerasnya Pendidikan Anggota Pasukan Elit Kopaska TNI AL
Semboyan korps Kopaska adalah "Tan Hana Wighna Tan Sirna" yang berarti "tak ada rintangan yang tak dapat diatasi.
Tantangannya adalah bagaimana caranya bisa berpikir seperti itu secara sadar dan tidak gegabah, karena itulah hakikat sebuah pasukan khusus yang bisa menyelesaikan misinya dengan cepat, tuntas dan rapi.

Materi pendidikan komando
Fase selanjutnya adalah pembinaan kelas selama dua setengah bulan ditambah praktik selama satu bulan. Teori yang didapat antara lain pengintaian pantai, demolisi dan sabotase.
Daerah latihan pendidikan Kopaska pada fase ini adalah seputar pantai wilayah Gresik atau pantai di daerah Pusat Latihan Tempur Marinir Karang Tekok, Situbondo, Jawa
Timur.
Namun demikian, meskipun bersifat pembinaan di ruang kelas, para siswa tetap diwajibkan lari dan berenang baik dalam kolam maupun laut.
Tahap berikutnya adalah materi pendidikan komando.
Pada tahap ini para calon anggota pasukan katak dihadapkan pada materi perang darat dan peperangan non-konvensional pada beberapa sub materi, yaitu perang hutan, perang jarak dekat, navigasi, sea and jungle survival, baca peta, pengenalan berbagai senjata api, daki serbu, mountaineering, combat SAR, intelijen tempur, serta beladiri tangan kosong.
Pasukan Katak dalam setiap aksinya kadang beregu namun mereka juga terlatih secara individual untuk sabotase dan penyusupan yang memang tidak bisa dilaksanakan dalam tim.
Latihan diawasi pelatih dari Kopassus
Menilik sejarah pendirian pasukan katak pada masa Orde Lama, di mana rekrutmen Pasukan Katak dari Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD), pelatih dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus) turut serta mengawasi di tahap ini untuk menjaga kualitas pendidikan komando dari Dikkopaska.
Materi komando dari pendidikan Kopaska dijalani selama empat bulan dengan pemadatan dan penyesuaian materi sesuai keperluan Dikkopaska.
Pada fase ini, terdapat materi pelolosan dan kamp tawanan Survival Evasion Resistance and Escape (SERE) yang benar-benar menempa mental calon manusia katak, lantaran sangat keras, brutal dan tak kenal ampun.
Apabila tak memiliki mental baja, siksaan fisik bertubi-tubi dari pelatih yang berperan sebagai musuh akan menimpa siswa apabila tertangkap.
Terjun payung militer untuk Kopaska
Lulus dari tahap komando, selanjutnya siswa Dikkopaska dikirim ke sekolah para untuk mempelajari dasar terjun payung militer.