Militer dan Kepolisian

Emban Misi Berat dan Berbahaya, Begini Kerasnya Pendidikan Anggota Pasukan Elit Kopaska TNI AL

Semboyan korps Kopaska adalah "Tan Hana Wighna Tan Sirna" yang berarti "tak ada rintangan yang tak dapat diatasi.

Editor: Iwan Satriawan
kompasiana
Pasukan elite Kopaska TNI AL 

Pendidikan ini bisa ditempuh di Sekolah Para Korps Marinir, Gunung Sari, Surabaya atau bisa juga di Sekolah Para Pusdikpassus Batujajar, Bandung atau Sekolah Para TNI AU di Wing III/Paskhas Lanud Sulaiman, Margahayu, Bandung, Jawa Barat.

Selama di sekolah para, para calon anggota Kopaska dilatih selama tiga minggu yang meliputi:

-Ground Training (mengenal parasut, melipat dan memperbaiki, cara pendaratan yang benar dan latihan loncat dari menara 34 kaki)

-Latihan loncat dari menara 250 kaki

-Satu minggu praktik dengan melaksanakan tiga kali terjun tanpa perlengkapan, satu kali terjun siang dengan perlengkapan tempur, dan satu kali terjun malam lengkap dengan perangkat tempur.

Pasukan Katak juga mendapat keahlian terjun laut dengan perlengkapan khusus baik dari pesawat dan helikopter yang dinamai water jump.

Latihan Kopaska tahap sabotase hingga intelijen

Tahap berikutnya adalah sabotase, kontra sabotase, dan intelijen tempur.

Materi yang menekankan pada konsep "blue jeans soldier" ini dilakukan selama dua bulan sebagai lanjutan materi serupa yang telah mereka terima pada tahap Komando.

Mereka harus bisa mendata, mencari tahu berapa komposisi jumlah musuh, kapan saat lengah, demografi, menggalang simpatisan, dan waktu yang tepat untuk operasi penyerbuan atau penyergapan, dan yang pasti tanpa diketahui musuh.

Pendidikan penghancuran bawah air

Tahap terakhir dari pendidikan Kopaska adalah pendidikan penghancuran bawah air sebagai Underwater Demolition Team (UDT).

Ini lah keahlian khusus serta ciri khas pasukan katak di seluruh dunia.

Teknik menjinakkan ranjau, patroli pantai, renang rintis, penyelaman laut dalam, selam dengan Scuba Close Circuit, sabotase kapal musuh dengan torpedo hidup, dan penyerbuan dalam laut dipelajari di sini.

Karena pendidikan ini adalah bagian akhir dari pendidikan madya brevet Paska, pelatih mengadakan latihan berganda yang mencakup keseluruhan materi yang pernah
diberikan.

Operasi amfibi khusus, akhir pendidikan Kopaska

Akhir dari pendidikan Kopaska yang memakan waktu hampir satu tahun itu ditandai dengan digelarnya operasi amfibi khusus, demo UDT, infiltrasi, serbuan amfibi dan keahlian lain yang dimiliki di depan para petinggi TNI Angkatan Laut.

Para anggota baru Pasukan Katak berhak atas baret merah Kopaska, Brevet Manusia Katak, Brevet Para Dasar, brevet menembak TNI AL, Brevet Selam TNI AL, Brevet Renang Selat dan brevet-brevet lainnya.

Sebagai awal, mereka akan ditempatkan di detasemen latih yang ada di Komando Armada (Koarmada) I dan Koarmada II selama satu tahun.

Untuk selanjutnya, mereka bisa menempuh pendidikan spesialisasi (master/tingkat madya) di bidang masing-masing minimal setelah dua hingga tiga tahun bertugas di Kopaska.

Sumber: Majalah Cakrawala edisi 449 Tahun 2020 terbitan Dinas Penerangan TNI AL.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved