Berita Pangkalpinang

Ombudsman Babel Tampung 480 Pengaduan Selama 3 Bulan, Pengaduan Paling Banyak pada Maret 2022

Pada triwulan pertama tahun 2022, Bidang Keasistenan Pemeriksaan telah menangani 82 laporan masyarakat.

Penulis: Cici Nasya Nita | Editor: Novita
IST/Dokumentasi Pribadi
Kepala Perwakilan Ombudsman Babel, Shulby Yozar Ariadhy 

BANGKAPOS.COM, BANGKA - Ombudsman RI Perwakilan Bangka Belitung menyerap 480 pengaduan masyarakat selama kurun waktu tiga bulan, yakni Januari - Maret 2022

Laporan ini masuk ke Bidang Keasistenan Penerimaan dan Verifikasi Laporan Ombudsman Babel.

Laporan paling banyak terjadi pada Maret, yakni 294 aduan, disebabkan pengaduan masyarakat tentang pemadaman listrik melalui posko pengaduan.

Ombudsman Babel juga telah melaksanakan Ombudsman On the Spot ke berbagai titik pelayanan publik sebanyak 15 lokasi yang ada di Provinsi Bangka Belitung.

Pada triwulan pertama tahun 2022, Bidang Keasistenan Pemeriksaan telah menangani 82 laporan masyarakat, dengan jumlah penutupan laporan sebesar 81,92 persen.

Sedangkan laporan masyarakat pada tahun 2021 masih ditangani sebanyak 11 laporan.

"Dalam melakukan penyelesaian laporan, kami terus memanfaatkan optimalisasi narahubung, yang terbukti efektif memberikan pengaruh kepada instansi dilaporkan menyelesaikan laporan masyarakat," kata Kepala Ombudsman RI Perwakilan Bangka Belitung, Shulby Yozar Ariadhy, dalam rilis yang diterima Bangkapos.com, Selasa (5/4/2022)

Selain itu, untuk mengembangkan kompetensi para asisten, Ombudsman Babel juga telah mengadakan kegiatan coaching clinic sebagai rangkaian program kerja dari bidang keasistenan pemeriksaan.

Keasistenan Pencegahan Maladministrasi telah melakukan berbagai macam kegiatan, meliputi penyampaian hasil survei kepatuhan secara langsung kepada pemerintah daerah, kepolisian dan badan pertanahan.

"Kemudian Keasistenan Pencegahan juga telah membangun jaringan bersama instansi lain, serta melakukan pemetaan dan pendampingan pemenuhan standar pelayanan publik," imbuhnya.

Tak kalah penting, bebeberapa kegiatan penting yang dilakukan Keasistenan Pencegahan. Yaitu menyelenggarakan kegiatan Ombudsman Nampel (Nampung Pengaduan dan Laporan) substansi kelistrikan, serta pemantauan sekaligus koordinasi terkait distribusi minyak goreng dan gula, agar dapat sampai ke ritel dan masyarakat.

"Berdasarkan realisasi yang telah dicapai Ombudsman Babel, tidak terlepas dari dukungan pengguna dan penyelenggara pelayanan publik atas kesadaran pemenuhan kebutuhan layanan baik dalam bidang administrasi, barang, maupun jasa," kata Yozar.

"Ombudsman Babel menyusun beberapa program kerja pada triwulan kedua sebagai wujud untuk memperkuat fungsi dan tugas kelembagaan dalam mengawasi pelayanan publik, yang akhir-akhir ini masih diperlukan sentuhan. Kami sangat berharap kolaborasi yang baik dengan berbagai unsur masyarakat agar pengawasan pelayanan publik di Babel semakin efektif," tambahnya.

Pada tahun 2022, Ombudsman Babel terus memperkuat dan memperluas pengaruh kelembagaan dari dua aspek, yaitu masyarakat sebagai pengguna pelayanan berpartisipasi secara aktif dan kritis mengawasi pelayanan publik.

"Sedangkan instansi pemerintah maupun badan usaha sebagai penyelenggara pelayanan yang menggunakan seluruh atau sebagian APBN/APBD, terus berkomitmen memberikan pelayanan prima dan mampu menyelesaikan keluhan masyarakat secara mandiri," imbuh Yozar. (Bangkapos.com/Cici Nasya Nita)

Sumber: bangkapos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved