Inilah Cheget, Tas Putin yang Berisi Tombol Nuklir, Begini Cara Kerjanya
Cheget adalah tas yang selalu dibawa Presiden Rusia ke mana-mana dan didalamnya terdapat tombol pengaktif rudal nuklir
Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
Ketiga koper ini, hanya dapat dibuka oleh pejabat tinggi Rusia.
Para perwira yang punya akses diyakini termasuk Menteri Pertahanan Rusia, dan Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata.
Jauh sebelum konflik Rusia vs Ukraina, Presiden Rusia Vladimir Putin beberapa dikabarkan turut membawa tas nuklir saat berlibur ke Taiga, Siberia.
Baca juga: Doyan Ribut dengan Tetangga, Zelensky Kini Resmi Bikin Ukraina dapat Musuh Baru
Kepastian Putin membawa tas nuklirnya ke Taiga Siberia ini dipastikan Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov.
Ia memastikan ini setelah dikabarkan hubungan Rusia dan AS memanas.
Dmytry Peskov memastikan Putin selalu memiliki alat komunikasi yang diperlukan, termasuk yang strategis, di mana pun dia berada.
"Semua alat komunikasi yang diperlukan, termasuk komunikasi strategis, selalu bersama Presiden di mana pun dia berada, baik di Rusia ataupun negara lain mana pun di dunia," katanya ketika ditanya apakah Putin membawa tas nuklirnya selama liburan di taiga Siberia, seperti dikutip TASS.
Alat komunikasi strategis mengacu pada tas nuklir Putin.
Dia menambahkan, hal yang sama berlaku untuk Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu.
"Bagaimana lagi? Tentu saja," ujar Peskov.
Dia menegaskan pernyataan bermusuhan baru-baru ini dari Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden kepada Putin tidak memengaruhi rencana Presiden Rusia.
"Tidak ada alasan untuk menjadwal ulang (liburan ke taiga)," tegasnya.
Tas nuklir Putin atau Cheget ini dikabarkan memiliki kode kunci yang dipersonalisasi, kartu flash, dan di bawah pengawasan sepanjang waktu.
Presiden Putin dapat mengirim kode izin kepada Pasukan Rudal Strategis Rusia untuk memberi perintah guna meluncurkan serangan senjata nuklir terhadap musuh.
Total ada tiga koper seukuran laptop yang memungkinkan Putin dan dua pejabat tinggi Rusia lainnya untuk mengoperasikan dan melakukan serangan nuklir.