Inilah Cheget, Tas Putin yang Berisi Tombol Nuklir, Begini Cara Kerjanya

Cheget adalah tas yang selalu dibawa Presiden Rusia ke mana-mana dan didalamnya terdapat tombol pengaktif rudal nuklir

Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
ist
Semengerikan Apakah Koper Nuklir? Bukan Hanya Amerika Serikat yang Punya, Rusia Juga Ada - Vladimir Putin dan ajudannya yang membawa Cheget 

Dua pejabat yang memegang kunci dua koper lainnya kabarnya adalah Menteri Pertahanan Sergey Shoygu dan Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Valeriy Gerasimov.

Cara Kerja Cheget

Fungsi tas nuklir Cheget hampir sama dengan tas nuklir yang ditenteng ke mana pun Presiden AS Pergi: agar presiden mengendalikan operasi nuklir dari manapun ia berada.

Karena itu Cheget selalu dibawa ke mana pun Presiden Rusia pergi.

Ya, sebagai salah satu negara superpower dunia, Rusia memang memerlukan sistem pertahanan kuat.

Penampakan tas nuklir Putin atau Cheget
Penampakan tas nuklir Putin atau Cheget (ist)

Tak heran jika negeri Beruang itu membuat berbagai macam senjata canggih demi mendukung pertahanan negaranya.

Dengan adanya berbagai senjata canggih dan dahsyat, Rusia dapat menekan jalannya diplomasi kepada negara lain untuk memuluskan tujuannya.

Salah satu senjata andalan Rusia tentunya adalah Misil Balistik berhulu ledak nuklir.

Tak sembarangan orang memiliki akses untuk mengaktifkan misil-misil balistik itu, hanya presiden Rusia-lah yang mempunyai wewenang.

Maka dibuatlah sebuah koper bernama 'Cheget.'

Cheget adalah sebuah koper yang didalamnya berisi perangkat pengakif peluncuran misil balistik nuklir.

Sejarah dibuatnya Cheget bermula pada tahun 1970.

Saat itu Rusia yang masih bernama Uni Soviet sangat khawatir akan serangan mendadak ke negaranya.

Kekhawatiran mereka bertambah ketika bertemu Amerika Serikat dalam meja perundingan Perang Dingin dan melihat delegasi Amerika membawa sebuah koper.

Koper itu ternyata berisi perangkat elektronik sebagai sarana pengaktifan misil balistik nuklir sebagai 'gertakan' jika perundingan menemui jalan buntu.

Maka Uni Soviet pun mulai ikut-ikutan membuat hal serupa.

Baca juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Diundang ke Papua, Gubernur Lukas Enembe Ingin Bahas Masalah Ini

Pada tahun 1984-1985 Sekretaris Jenderal Partai Komunis Soviet Konstantin Chernenko mendapat 'Tugas mulia' membawa Cheget untuk pertama kalinya.

Kemanapun Chernenko pergi, ia bersama ajudannya selalu bersama Cheget.

Menurut seorang kolonel Soviet bernama Mikhail Timoshenko, Cheget diciptakan untuk mengaktifkan peluncuran rudal balistik nuklir milik Soviet.

Didalamnya terdapat tombol pengaktifan misil nuklir dan jalur komunikasi aman ke markas besar Uni Soviet di Kremlin, Moskow.

Hal itu berguna jika Soviet mendapat serangan mendadak misil nuklir dari musuhnya dan dengan adanya Cheget maka serangan balasan dapat segera dilakukan.

Jika tombol pengaktif ditekan maka situs-situs misil nuklir Soviet akan segera meluncurkan rudalnya secara serentak.

Cheget juga menghubungkan pemegangnya kepada Pusat Komando dan Kontrol Pasukan Nuklir Strategis Soviet.

Cheget pernah sekali diaktifkan dalam kondisi siaga saat terjadi insiden roket Norwegia karena meluncur ke teritori Rusia pada tanggal 25 Januari 1995.

Bayangkan jika Cheget jatuh ke tangan orang yang salah, yang ada terjadi Perang Nuklir dunia.

Selain Sekjen Partai Komunis, saat itu Cheget juga 'diberikan' kepada Menteri Pertahanan dan Kepala Staf Umum Soviet.

Saat ini presiden Rusia, Vladimir Putin juga selalu membawa Cheget kemanapun ia pergi sebagai unsur penekan dalam diplomasi Rusia kepada negara lain.

Koper Nuklir Amerika Serikat

Selain Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Amerika Serikat juga selalu membawa tas atau koper nuklir saat bepergian ke mana-mana.

Koper nuklir yang biasa disebut Nuclear Football ini dikabarkan selalu dibawa ajudan presiden ke mana-mana, termasuk ketika pemipinnya sedang tamasya sekalipun.

Ada banyak kisah mengenai koper nuklir Amerika Serikat.

Benda tersebut adalah sebuah tas hitam misterius yang terlihat ditenteng oleh asisten Trump.

Tas hitam misterius itu konon bukan benda sembarangan.

Karena isinya konon senjata pemusnah massal.

Gambar itu terekam menunjukkan seorang asisten menentengnya, setelah helikopter mendarat di rumah sakit tersebut.

Menurut sebuah laporan benda misterius itu adalah 'koper nuklir' yang juga disebut sebagai bola nuklir.

Adalah koper titanium tahan lama dengan berat 18 kg, ukurannya 45x35x25cm dengan kunci kriptografi.

Koper itu konon dipegang oleh lima orang pembantu militer Presiden AS.

Namun, semengerikan apakah tas nuklir ini sebenarnya?

Apakah ada tombol di dalamnya sehingga bisa ditekan kapan saja oleh sang presiden ketika keamanan nasional Amerika Serikat terancam?

Melangsir BBC Indonesia, kenyataannya menembakkan senjata nuklir lebih rumit ketimbang menekan tombol pengendali jarak jauh untuk memindah saluran televisi.

Koper itu dikenal dengan sebutan 'bola sepak nuklir' alias perangkat penembakan senjata nuklir. Karena sangat sensitif, koper itu terus melekat di sisi presiden AS.

Mengenal Tas Nuklir 'Nuclear Football' yang Selalu Ditenteng Ajudan ke Mana Pun Presiden AS Pergi - Tas koper misterius milik Presiden Amerika Serikat, dijuluki Si Bola Nuklir atau Nuclear Football
Mengenal Tas Nuklir 'Nuclear Football' yang Selalu Ditenteng Ajudan ke Mana Pun Presiden AS Pergi - Tas koper misterius milik Presiden Amerika Serikat, dijuluki Si Bola Nuklir atau Nuclear Football (NBC News)

Pada Agustus tahun lalu, seorang pakar mengungkap kepada CNN bahwa ketika Trump bermain golf, 'bola sepak' itu turut bersamanya di sebuah mobil golf.

Kalaupun khalayak bisa mengintip isi koper Nuclear Footbal, mereka akan kecewa.

Pasalnya tak ada tombol dan jam yang berdetak seperti bayangan Anda.

Yang ada hanyalah perangkat komunikasi dan buku berisi rencana perang.

Rencana perang itu disusun untuk membantu menghasilkan keputusan secara cepat.

Pada 1980, Bill Guley yang saat itu menjabat direktur Kantor Keamanan Gedung Putih, mengatakan opsi penembakan balasan mencakup "mentah, setengah matang, atau matang".

Lalu apa yang dimaksud dengan biskuit?

'Biskuit' merujuk pada sebutan secarik kartu berisi kode yang semestinya dibawa oleh presiden setiap saat.

Biskuit terpisah dengan Nuclear Football.

Jika presiden memerintahkan penembakan senjata nuklir, dia akan menggunakan kode untuk memastikan identitas dirinya kepada militer.

Bagaimana mekanisme peluncuran senjata nuklir?

Hanya presiden yang bisa meluncurkan serangan senjata nuklir.

Begitu dia memastikan identitasnya, dia memberikan perintah bersiap kepada Kepala Staf Gabungan—perwira tertinggi kedua dalam tubuh militer AS setelah presiden.

Perintah kemudian diteruskan ke Markas Komando Stratregis AS di Pangkalan Udara Offutt, Negara Bagian Nebraska.

Pangkalan itu kemudian meneruskannya lagi ke 'tim lapangan' yang bisa berada di daratan, laut atau bawah laut.

Instruksi peluncuran dikemukakan menggunakan serangkaian kode yang harus sesuai dengan kode tim peluncuran—yang disimpan secara aman.

Bisakah perintah presiden ditolak?

Presiden adalah panglima tertinggi di tubuh militer AS. Dengan kata lain, apa yang dititahkannya merupakan perintah.

Namun, kemungkinan ada celah untuk menolak perintah tersebut.

Pada November 2017, untuk pertama kali dalam 40 tahun, Kongres meninjau kewenangan presiden untuk meluncurkan serangan nuklir.

Salah seorang pakar yang dihadirkan adalah C Robert Kehler, komandan Komando Strategis AS pada kurun 2011-2013.

Kepada Kongres, dia mengatakan bakal mengikuti perintah presiden untuk melancarkan serangan nuklir—tapi hanya jika perintah itu sah secara hukum.

Dalam kondisi-kondisi tertentu, menurutnya, "Saya akan mengatakan 'Saya tidak siap melanjutkan'."

Lalu seorang senator bertanya: "Lalu apa yang akan terjadi setelah itu?" Kehler membalas, "Saya tidak tahu."

Para anggota Kongres AS lantas tertawa beramai-ramai.

(bangkapos.com/DedyQurniawan/kontan)

Sumber: bangkapos.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved