Human Interest Story
Sempat Trauma Karena Kekerasan dari Orangtuanya, Rafi Dititipkan di Ponpes Hidayatullah Desa Teru.
Raut wajah Rafi (6) tampak riang. Sore itu, bocah kecil tersebut baru saja keluar dari kediamannya.
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Raut wajah Rafi (6) tampak riang. Sore itu, bocah kecil tersebut baru saja keluar dari kediamannya.
Ia lari kesana kemari dengan penuh perasaan gembira. Saat ditemui Bangkapos.com Senin, (11/04/2022), terlihat badannya kurus dengan tatapan matanya yang penuh arti.
Di tubuh mungilnya tampak jelas penuh bekas luka.
’’Ini sudah nggak sakit. Ini juga, di punggung ada lagi,” ungkap Rafi sambil mengarahkan jari telunjuknya ke bagian yang dimaksudkannya.
Baca juga: Kasus Paman Manfaatkan Ponakan Demi Lancar Bisnis Narkoba, Polres Limpahkan ke Kejari Bangka Selatan
Baca juga: Diduga Layani Pengerit Satu Mobil Gunakan 20 Fuel Card, Warga Keluhkan Pelayanan SPBU Ibul
Meski menunjukkan bekas luka, di wajahnya tidak menggambarkan rasa takut, atau ekspresi sedih.
Rafi justru tersenyum.
Padahal, anak-anak di usia Rafi seharusnya punya cerita yang menyenangkan dan lebih berwarna.
Seperti cerita bagaimana teman-temannya di sekolah. Namun berbeda dengan Rafi.
Sejak tiga bulan lalu, Rafi dititipkan ke Pondok Pesantren Hidayatullah, Desa Teru, Kecamatan Simpangkatis, Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
a merupakan seorang anak yang memiliki kisah pilu diumurnya yang masih belia. Hidup ditengah kekerasan harus dijalani oleh bocah malang tersebut.
Berdasarkan informasi dari Irwan Sambasong selaku Pimpinan Pondok Pesantren Hidayatullah, Rafi kerap mendapatkan pelakuan kasar dari orangtuanya.
Hal tersebut terlihat jelas dari sekujur tubuhnya yang dipenuhi luka-luka.
"Karena mendapatkan perlakuan kasar dari orangtua dan orangtuanya tidak mampu menghidupi akhirnya ia dititipkan di sini," ungkap Ustaz Irwan.
Saat kedatangannya di Ponpes Hidayatullah, perasaan trauma terlihat jelas di raut wajahnya. Bahkan Rafi pernah disiram air panas oleh ayah tirinya.
"Trauma pasti ada ,karena Rafi juga pernah disiram air panas oleh ayah tirinya," kata Ustaz Irwan.
Baca juga: Ditresnarkoba Limpahkan Kasus Dugaan Senjata Api Milik Reno ke Ditreskrimum Polda Babel
Baca juga: Alhamdulillah Dalam Minggu Ini Cair, Bupati Bangka Sudah Tandatangan SK Induk Pencairan TPP ASN
Dititipkan seorang diri oleh kakaknya ke Pondok Pesantren Hidayatullah, tanpa uang sepersen pun di umurnya yang baru menginjak 6 tahun membuat Rafi harus berjuang untuk melanjutkan kembali hidupnya tanpa kasih sayang orangtua dan keluarga dekatnya.
"Rafi dititipkan di sini oleh dinas sosial , tidak bawa apa-apa ,baju dan uang tidak ada, hanya dirinya seorang," ujarnya
Maklum saja, jika ia tetap tinggal bersama orangtuanya, mungkin saja hidupnya tidak akan seceria saat ini.
Bocah yang berasal dari Parit Tiga, Jebus itu saat ini sudah berada di lingkungan yang tepat. Dikelilingi para penghafal Al-Qur'an dan orang-orang yang menyayanginya.
"Yang terpenting adalah kita memberikan kasih sayang dan terus kita didik seperti anak sendiri," kata Ustaz Irwan.
Ia berharap, tumbuh kembang Rafi seperti anak-anak seusianya dan menjadi generasi muda yang dekat dengan Allah SWT.
Kini Rafi mulai ceria kembali, masa lalunya yang kelam perlahan mulai dilupakan.
Walau ditinggalkan oleh keluarganya, ia kini bersama keluarga barunya yang juga menyayanginya.
(Bangkapos.com/Akhmad Rifqi Ramadhani).
