Militer dan Kepolisian
Mampu Sasar Target Apa pun di Bumi, Inilah Senjata Baru Rusia yang Diklaim Putin Tak Terkalahkan
Rudal Sarmat yang dijuluki Satan 2 oleh analis Barat adalah salah satu rudal generasi terbaru Rusia yang disebut Putin tak terkalahkan
Penulis: Iwan Satriawan CC | Editor: Iwan Satriawan
Dengan berat lebih dari 200 ton dan mampu mengangkut banyak hulu ledak, Putin mengatakan rudal Sarmat dapat mengenai target apa pun di Bumi.
Dikutip dari Associated Press Putin juga mengeklaim, rudal Sarmat tidak memiliki analog asing dan mampu menembus pertahanan rudal prospektif.
Militer Rusia sebelumnya mengatakan, kendaraan hipersonik Avangard dapat berpasangan dengan rudal Sarmat.
Menurut militer Rusia, Avangard mampu terbang 27 kali lebih cepat dari kecepatan suara dan bermanuver tajam ke sasaran untuk menghindari perisai rudal musuh.
"Sarmat adalah rudal paling kuat dengan jangkauan penghancuran target terpanjang di dunia, yang secara signifikan akan meningkatkan kekuatan tempur pasukan nuklir strategis negara kita," ujar Kementerian Pertahanan Rusia.
Apa itu rudal balistik?
Melansir Wikipedia, rudal balistik atau peluru kendali balistik adalah peluru kendali yang terbang dalam ketinggian sub-orbit melalui jalur balistik.
Rudal balistik hanya dapat dikendalikan dalam tahap peluncurannya saja.
Rudal balistik pertama adalah roket V-2 yang dikembangkan oleh Nazi Jerman antara 1930-an dan 1940-an berdasarkan perintah dari Walter Dornberger.
Uji coba V-2 yang pertama sukses adalah pada 3 Oktober 1942 dan mulai dioperasikan pada 6 September 1944 melawan Paris diikuti dengan serangan terhadap London 2 hari kemudian.
Sampai berakhirnya perang pada Mei 1945, lebih dari 3000 V-2 telah ditembakkan.
Trayektori rudal balistik terdiri dari 3 tahap yaitu tahap peluncuran, tahap terbang bebas yang menghabiskan sebagian besar waktu terbang rudal dan tahap memasuki kembali atmosfer bumi.
Rudal balistik dapat diluncurkan dari lokasi tetap atau kendaraan peluncur (TEL, kapal, pesawat dan kapal selam).
Tahap peluncuran dapat berkisar dari sekian puluh detik sampai beberapa menit dan dapat terdiri sampai tiga tingkat roket.
Ketika berada di sub-orbit dan tidak ada lagi dorongan, rudal memasuki tahap terbang bebas.
