Militer dan Kepolisian
Rusia Sukses Uji Coba Rudal Balistik Terbarunya, Inilah Rudal Balistik yang Dikembangkan Korea Utara
Presiden Vladimir Putin mengatakan senjata terbaru ini akan membuat Barat "berpikir dua kali" menyerang Rusia
Penulis: Iwan Satriawan CC | Editor: Iwan Satriawan
Korea Utara, memiliki 6,000 tank, untuk kendaraan lapis baja sebanyak 4,000.
Rusia memiliki 18,497 artileri sedangkan negara yang dipimpin Kim Jong Un memiliki sebanyak 13,000 artileri.
Untuk kekuatan udara, Rusia memiliki lebih dari dari 4.100 pesawat, dengan 772 pesawat tempur, sedangkan Korea Utara hanya memiliki 906 pesawat, dengan 349 pesawat tempur.
Jumlah angkatan laut Rusia sebanyak 664 sementara Korea Utara sebanyak 525.
Rusia berhasil menyusul Amerika pada tahun 1949.
Uji coba nuklir pertama yang dilakukan oleh Uni Soviet saat itu terjadi dan mengejutkan negara Barat.
Setelah tes pertama, negara yang bersangkutan mulai dengan cepat meningkatkan jumlah hulu ledak yang mereka miliki.
Pada akhir 1980-an, Rusia adalah kekuatan utama dalam hal jumlah total hulu ledak yang disimpan.
Tahun 2005, para pejabat dari Korea Utara mengklaim bahwa mereka memiliki persenjataan nuklir operasional.
Terlepas dari jaminan Korea Utara, Amerika Serikat tidak percaya bahwa Korea Utara benar-benar memiliki senjata semacam itu.
Alhasil, pemerintah Korea Utara memutuskan untuk melakukan tes.
Hingga kini Korea Utara terus menerus melakukan peluncuran rudal meski sudah diperingatkan PBB sekalipun.
Di Rusia, laki-laki berumur 18-27 tahun wajib militer.
Wajib militer hanya dapat dikirim ke zona pertempuran setelah 6 bulan pelatihan.
Sementara di Korea Utara umur 18 dianggap sebagai usia minimum yang sah untuk wajib militer; 16-17 adalah perkiraan usia minimum legal untuk layanan sukarela.
