Berita Bangka Selatan

Desa Serdang Tercatat Desa Stunting dalam Tiga Tahun ini, Pemdes Diminta Fokus dalam Penanganan

Desa Serdang, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepuluan Bangka Belitung terindikasi menjadi Desa Stunting

Penulis: Yuranda | Editor: nurhayati
(Bangka Pos/Jhoni Kurniawan)
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Bangka Selatan, Supriyadi didampingi Pj Sekda Bangka Selatan dan Kepala Kantor Pos Pangkalpinang saat menyerahkan bantuan bagi anak stunting di Kantor Bupati Bangka Selatan pada Kamis (9/9/2021). 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Desa Serdang, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepuluan Bangka Belitung terindikasi menjadi Desa Stunting, lantaran selama tiga tahun terakhir tahun 2020 sampai 2022 terdata dalam desa Stunting. 

Demikian yang disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPPKB) Kabupaten Bangka Selatan Supriyadi, Minggu (24/4/2022). 

Supriyadi menjelaskan pada tahun 2020, prevalensi stunting baduta (anak di bawah dua tahun) sebanyak 12,9 persen. 

Ia mengatakan itu penetapan pertama kali Bangka Selatan sebagai  lokus stunting yakni Desa Sidoarjo, Tepus, Serdang, Payung, Sebagin, Jelutung 2, dan Gudang. 

"Pada tahun 2021 prevalensi stunting baduta secara Kabupaten Basel mengalami penurunan dari 12,9 persen menjadi 7,7 persen setelah diintervensi," ungkap Supriyadi kepada Bangkapos.com.

Baca juga: Antisipasi Arus Mudik di Pelabuhan Tanjung Kalian, Satgas Siapkan Dua Posko Cek Status Vaksinasi

Baca juga: Tidak Gelar Open House Saat Lebaran, Bupati Bangka Tengah Tetap Menerima Masyarakat yang Datang

Untuk tahun 2021, lanjutnya, yang masih kategori desa stunting yakni Desa Tanjung Labu, Penutuk, Tanjung Sangkar, Serdang, Rias, Ranggung, dan Paku.

"Dari delapan desa kita intervensi ternyata di tahun 2021 muncul desa lain yang jadi stunting. Jadi Desa Serdang ini selalu ikut. Setelah diintervensi tenyata belum bisa dan masih ada yang butuh penanganan di Serdang," jelas Supriyadi. 

Di tahun 2022, pihaknya juga menekankan angka stunting di Kabupaten Bangka Selatan dan membawakan hasil dari 77 persen mengalami penurunan menjadi 3,63 persen dan desa yang ikut Desa Serdang, Rias dan Irat. 

"Alhamdulillah setelah diintervensi di tahun 2021 tadi mengalami penurunan dari 7,7 persen menjadi 3,63 persen. Desanya pun mengalami penurunan dari delapan menjadi tiga desa," ungkapnya.

Guna menyelesaikan permasalahan stunting tersebut, ia menjadi pihak desa untuk merembuk stunting dan fokus ke objek stuntingnya. Seperti perilaku pengasuh orang tuanya, akses sanitasi, akses pangan, dan perkawinan usia muda. 

"Semua faktor dilihat untuk menekan angka stunting di Kabupaten Bangka Selatan. Tiga tahun terakhir 2020 dan 2022, Desa Serdang selalu ikut desa stanting. Sehingga Serdang menjadi desa Stanting," kata Supriyadi. 

Ia meminta kepada pihak Desa Serdang untuk fokus dalam penanganan stunting karena ini merupakan masalah bersama semuanya harus merembuk permasalahan ini. 

"Apa menjadi permasalahan di Desa Serdang tersebut sehingga menjadi desa Stanting lantaran ikut dalam tiga tahun terakhir ini," ungkapnya. 

"Apakah akses pengasuh, apakah ibu dari anak tersebut nikah muda, semuanya yang tahu di desa, pihak desa karena mereka yang tahu permasalahan stunting, apakah pola asuh dan lainnya," tambahnya. 

Baca juga: Petani Girang Harga TBS Kelapa Sawit Melambung Lagi, Sayangnya Harga Pupuk Tak Terjangkau

Baca juga: Gubernur Babel: ASN Jangan Gunakan Mobil Dinas untuk Mudik  

Kata Supriyadi pada Intinya mohon pihak desa di Kabupaten Bangka Selatan fokus terhadap penanganan stunting di desa masing-masing. 

Kabupaten, siap mendukung untuk memecahkan permasalahan stunting guna membantu mengurangi permasalahan tersebut. 

"Jadi kalau tidak fokus agak susah, permasalahan ini harus fokus karena ini merupakan program prioritas nasional untuk menyelesaikan stunting di Kabupaten Bangka Selatan," ucapnya. 

(Bangkapos.com/Yuranda)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved