Lebaran Idul Fitri

Hilal 1 Syawal Sudah Penuhi Kriteria Baru MABIMS, Lebaran Idul Fitri Bakal Serentak Senin 2 Mei

Posisi hilal tersebut memungkinkan bahwa 1 Syawal 1443 H jatuh pada Senin 2 Mei 2022. Itu artinya, lebaran Idul Fitri tahun ini akan serentak.

Editor: fitriadi
Kemenag.go.id
Petugas mengamati hilal dengan teropong. Posisi hilal yang sudah di ketinggian 3 derajat memungkinkan bahwa 1 Syawal 1443 H jatuh pada Senin 2 Mei 2022. Itu artinya, lebaran Idul Fitri tahun ini akan serentak. 

Dalam pertemuan tersebut, Kamaruddin menyampaikan, penerapan kriteria baru MABIMS diharapkan memunculkan formulasi dan gagasan yang bermanfaat bagi umat Islam di negara-negara anggota MABIMS.

“Kita perlu menciptakan suasana yang kondusif bagi umat Islam, khususnya di bidang hisab rukyat. Kami berharap, forum ini bisa menghasilkan ide-ide yang cemerlang untuk mendukung kemajuan hisab rukyat di dunia Islam secara umum,” tambahnya.

Kamaruddin menambahkan, hasil keputusan sidang isbat akan disampaikan dalam konferensi pers yang ditayangkan secara langsung oleh TVRI sebagai tv pool.

BRIN prediksi Idul Fitri 2 Mei

Sejumlah lembaga memprediksi lebaran Idul Fitri 1 Syawal 1443 H jatuh pada hari Senin, 2 Mei 2022.

Prediksi ini disampaikan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Tak hanya 3 lembaga tersebut, Kementerian Agama pun mengungkap, secara hisab, posisi hilal di Indonesia saat isbat awal Syawal 1443 H telah memenuhi syarat kriteria MABIMS.

Namun lebaran serentak sebagaimana diprediksi, bisa tidak terjadi jika hilal tidak terlihat saat rukyat karena terhalang awan mendung atau hujan.

Ahli astronomi dan astrofisika Pusat Riset Antariksa BRIN Thomas Djamaluddin memaparkan posisi bulan pada 29 Ramadan 1443 H atau 1 Mei 2022 di wilayah Indonesia sudah berada pada batas kriteria baru MABIMS, yaitu tingginya di atas 3 derajat dan elongasi sekitar 6,4 derajat.

“Secara hisab, posisi bulan pada saat maghrib 1 Mei 2022 di wilayah Sumatera bagian utara dekat dengan batas kriteria elongasi 6,4 derajat,” ujar Thomas, dikutip dari Kompas.com, Kamis (21/4/2022).

Hisab kontemporer yang dilakukan Ibnu Zaid Abdo el-Moied juga menunjukkan beberapa wilayah di Sumatera sudah memenuhi kriteria elongasi 6,4 derajat dari MABIMS.

Pada 1 Mei 2022, sebagian wilayah Indonesia saat maghrib juga berkemungkinan untuk dapat melihat hilal menggunakan alat optik seperti binokuler atau teleskop.

Meski begitu, Thomas mengatakan, masih terdapat potensi terjadinya perbedaan pelaksanaan hari raya Idul Fitri antara pemerintah dan Muhammadiyah.

Hal itu dikarenakan Indonesia berada pada batas kriteria imkan rukyat atau visibilitas hilal Odeh yang secara astronomi hilal diperkirakan sangat sulit diamati.

"Apalagi pada masa pancaroba saat ini, potensi mendung dan hujan mungkin terjadi di lokasi rukyat. Jadi ada potensi laporan rukyat menyatakan hilal tidak terlihat,” ungkapnya.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved