Konflik Rusia dan Ukraina

Rusia Tembakkan 2 Rudal Ke Kiev saat Sekjen PBB Kunjungi Ukraina

Dua rudal mengguncang distrik Shevchenko di tengah ibu kota Ukraina, dan menghantam lantai bawah sebuah bangunan tempat tinggal 25 lantai.

Editor: fitriadi
AFP/SERGEI SUPINSKY
Sekjen PBB Antonio Guterres saat mengunjungi Kota Borodyanka di Ukraina. 

BANGKAPOS.COM - Dua serangan rudal Rusia menghantam ibu kota Ukraina, Kyiv, saat Sekjen PBB Antonio Guterres mengunjungi kota itu pada Kamis (28/4/2022).

Reuters melaporkan roket-roket itu mengguncang distrik Shevchenko di tengah ibu kota Ukraina.

Tiga orang dibawa ke rumah sakit karena cedera setelah ledakan.

Satu rudal lainnya menghantam lantai bawah sebuah bangunan tempat tinggal 25 lantai, melukai sedikitnya 10 orang.

Sekjen PBB Antonio Guterres mengunjungi Ukraina dalam misi perdamaian setelah sebelumnya berkunjung ke Rusia menemui Presiden Vladimir Putin.

Baca juga: Ditemui Sekjen PBB, Putin Beberkan Alasan Invasi dan Tuding Ukraina Batalkan Kesepakatan Instanbul

Di Ukraina, Guterres bertemu langsung Presiden Volodymyr Zelensky. Keduanya berbicara banyak hal termasuk soal upaya evakuasi warga sipil yang terjebak di pabrik baja kawasan Mariupol.

Guterres juga menyaksikan akibat invasi Rusia di sejumlah wilayah atau kota di Ukraina.

Guterres kritik Dewan Keamanan PBB

Dalam kunjungannya ke Ukraina, Guterres mengkritik Dewan Keamanan PBB.

Antonio Guterres mengatakan dewan gagal mencegah atau mengakhiri perang di Ukraina.

Ini adalah "sumber kekecewaan besar, frustrasi dan kemarahan," katanya.

"Biarkan saya menjadi sangat jelas: (itu) gagal melakukan segala daya untuk mencegah dan mengakhiri perang ini," tambahnya.

Dewan Keamanan PBB yang beranggotakan 15 orang secara khusus ditugaskan untuk memastikan perdamaian dan keamanan global.

Tetapi organisasi di bawah PPB itu menuai kritik tajam, termasuk dari pemerintah Ukraina, karena gagal bertindak sejak invasi dimulai pada Februari.

Rusia adalah salah satu dari lima anggota tetap badan tersebut dan telah memveto lebih dari satu resolusi mengenai konflik di Ukraina.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved