Suami Istri Tak Perlu Takut Jika Tepergok Anak Sedang Berhubungan, Simak Tips dari Inez Kristanti

Tak sedikit pula pasangan suami istri yang kepergok anaknya saat sedang melangsungkan hubungan biologis.

Penulis: Nur Ramadhaningtyas | Editor: Dedy Qurniawan
YouTube Gue Sehat
Inez Kristanti dalam chanel Gue Sehat 

BANGKAPOS.COM - Bagi pasangan suami istri yang sudah memiliki anak, memang perlu usaha lebih untuk mencocokkan jadwal dalam berhubungan intim, terlebih memiliki anak yang masih kecil.

Anak bisa tiba-tiba masuk ke dalam kamar tidur yang lupa dikunci yang membuat momen langsung terasa canggung.

Tak bisa dipungkiri bahwa keberadaan si kecil di rumah juga membuat hubungan kurang leluasa.

Tak sedikit pula pasangan yang kepergok anaknya saat sedang melangsungkan hubungan biologis.

Ditambah lagi, jika anak sudah mulai remaja yang mengharuskan orangtua memberi penjelasan.

Menyadari fenomena itu, Psikolog Klinis yang cuma Edukator Seksualitas Inez Kristanti memberikan sejumlah tips untuk mencegah hal itu terjadi.

Dikatakan Inez penting sekali bagi suami istri yang hendak berhubungan untuk mengunci pintu.

Hal selanjutnya yang harus diperhatikan adalah mengatur jadwal saat anak sedang tidur atau saat tidak sedang di rumah.

Jangan lupa juga untuk mengajarkan anak tentang privasi dan adab untuk mengetuk pintu terlebih dulu.

Namun, kalau sudah terlanjur kepergok, Inez juga memberikan saran yang mungkin bisa diikuti. 

Pertama, tidak perlu panik karena kemungkinan anak tidak melihat secara utuh "adegan" itu. 

"Gak perlu takut 'waduh ntar anakku jadi mesum' atau 'aku ngerusak masa depannya gak ya' atau 'aku merusak moralnya gak'," kata Inez, dalam video reels yang ia unggah di akun Instagram-nya.

Baca juga: 4 Hal Sederhana untuk Meningkatkan Self Love, Simak Penjelasan Inez Kristanti

Jika anak masih SD atau balita, pasangan suami istri bisa mengajak anak untuk melanjutkan tidurnya atau bermain.

"Oh ya kalo ada yg bertanya2, kenapa disaraninnya bilang 'mama/papa baik2 saja', yha wak…. Anak umur segitu (balita atau SD awal) mungkin sebenernya otaknya belum nyampe ke sana,

dia cuma liat bapak ibunya (mungkin) teriak-teriak gak pake baju.

Kan bisa aja dia pikir ini mak/bapak gue kenapa…. Dalam bahaya atau nggak. Nah makanya just assure them that you are ok, kadang mungkin udah cukup," saran Inez.

"Oh iya, kalo bisa kita yang 'jemput bola' menjelaskan ke anak ya.

Jangan tunggu dia tanya. Soalnya kita gak mau membebani anak dengan tanggung jawab bertanya, padahal kita yang 'berhutang' penjelasan," lanjut Inez.

Jika anak sudah SMP atau remaja, pasutri bisa menjelaskan ke anak bahwa hubungan ayah dan ibu sedang baik-baik saja.

"Jika usianya sesuai, bisa jadi momen yang baik untuk memberikan pendidikan seksualitas kepada anak," lanjut Inez.

Diam justru akan menimbulkan berbagai persepsi dalam pikiran anak.

Anak dari tiap kelompok usia punya pikiran dan reaksi yang berbeda terhadap situasi seperti ini.

Baca juga: Ternyata Bukan Soal Ukuran, Ini Kunci Berhubungan Suami Istri Agar Tahan Lama Kata Inez Kristati

Maka sangat penting untuk berbicara dengan mereka untuk menghapus keraguan dan salah paham di antara mereka. Namun, pastikan untuk bersikap terbuka, dan sesuaikan pembicaraan dengan usia mereka.

Penting juga dijelaskan kepada anak sejak usia muda bahwa setelah menikah, setiap pasangan membutuhkan waktu pribadi di mana anak-anak tidak bisa ambil bagian.

(Bangkapos.com/Nur Ramadhaningtyas)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved