Imbas Larangan Ekspor CPO, Kebun Sawit Petani Terlantar, Surat Terbuka Dikirim ke Jokowi

Larangan ekspor CPO disebut berdampak pada kebun sawit petani yang sudah mulai terlantar.

Editor: Dedy Qurniawan
Bangkapos.com/Edwardi
Panen kelapa sawit kebun mandiri/rakyat. 

BANGKAPOS.COM - Larangan ekspor CPO disebut berdampak pada kebun sawit petani yang sudah mulai terlantar.

Demikian disampaikan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat-Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (DPP-Apkasindo) Gulat Manurung.

Selain itu, Gulat Manurung mengatakan sejak larangan ekspor CPO petani semakin mati rasa untuk melakukan peremajaan sawit rakyat (PSR).

Hal ini dikarenakan harga Tadan Buah Segar (TBS) kelapa sawit yang kian anjlok dan bahkan nyaris tidak laku.

“PSR jadi mati rasa, dulu sangat didambakan semua petani. Namun karena harga TBS anjlok, petani menjadi tidak tertarik lagi ikut PSR,” katanya pada Kontan.co.id, Senin (16/5).

Selain itu Gulat menyatakan, keadaan petani sawit saat ini semakin kritis imbas dari pelarangan ekspor CPO. Dari 1.118 pabrik sawit di Indonesia paling tidak 25 % telah stop pembelian TBS sawit petani.

Hal ini terjadi sejak harga TBS anjlok 40 – 70

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved