Fantastis Di Perusahaan ini Pekerja Magang Sudah Digaji Rp 117 Juta Perbulan, yang Gaji UMR Minggir

Berstatus magang sama artinya dengan memperoleh pendapatan lebih dari 8.000 dollar AS atau setara Rp 117 juta per bulan. Angka itu terungkap dalam...

DOKUMENTASI TRIBUN
Ilustrasi karyawan sedang bekerja 

Walaupun upah pemagang naik di banyak sektor, pemagang di sektor lain—seperti sektor kreatif dan amal—mungkin masih bekerja secara cuma-cuma.

Kenyataannya, menurut data 2018, lebih 40 persen dari semua pemagang di AS tidak mendapat upah sama sekali.

Tren ini sudah lama berlangsung, khususnya di bidang seperti non-profit, pemerintahan, atau seni.

Upah yang bagus untuk pemagang mungkin telah menjadi kebiasaan di sektor yang berupah baik, seperti perbankan, konsultasi, dan teknologi.

"Bukan berarti itu adalah pertanda adanya normalisasi pemagang [berupah tinggi] di bidang kesenian, olahraga, media, atau industri lain", kata Heather Byrne, direktur pelaksana kantor pengembangan karier di Ross School of Business, Universitas Michigan, AS.

Tanda-tanda perubahan sudah tampak. Kecaman publik terhadap posisi magang tak berupah telah berkembang secara signifikan beberapa tahun terakhir.

Contohnya, ada beberapa mantan pemagang sukses menggugat bekas tempat mereka bekerja atas tuduhan eksploitasi.

Ditambah lagi banyak perusahaan semakin sadar bahwa sejak pandemi, orang-orang berkemampuan tinggi menghindari pekerjaan berupah rendah.

"Dalam pengalaman saya di bidang SDM, perusahaan menyadari bahwa para individu tidak punya kemampuan bekerja cuma-cuma dalam suasana seperti ini," papar Yvette Lee, penasihat di Komunitas Manajemen SDM (Shrm) di AS.

"Semakin menantang untuk menarik talenta jika para individu harus mengorbankan keamanan keuangan mereka untuk meraih pengalaman," tambahnya.

Di masa mendatang, boleh jadi pemagang berpenghasilan tinggi adalah sesuatu yang sudah seharusnya terjadi dan bukan pengecualian—khususnya ketika pemagang bisa menawarkan sedemikian banyak kepada tim, kata Ron Delfine, direktur layanan karier di Heinz College of Information and Public Policy, Universitas Carnegie Mellon, AS.

Mungkin yang dimaksud dengan upah besar bukanlah ribuan dollar per bulan untuk semua pemagang, tapi mungkin secara rata-rata lebih tinggi ketimbang saat ini.

"Saya hanya berharap masyarakat menyadari nilai para pemagang karena pemagang bisa menimbulkan dampak dan membuat perusahaan bisa menjajaki cara baru dalam berbisnis," ujar Ron.

Kerap kali perusahaan mencoba meyakinkan para pemagang bahwa mereka mencari pengalaman dan seharusnya bersyukur bisa mendapat kesempatan belajar.

Namun, di bursa kerja pascapandemi, para pemagang seharusnya lebih percaya diri menemukan posisi magang yang mengenali kemampuan dan gagasan yang bisa mereka bawa.

"Daftar (pemagang berupah tinggi) ini sebaiknya menguatkan orang untuk menarik banyak hal dari proses magang. Banyak perusahaan di sana yang membayar dengan bagus dan memperlakukan pekerja mereka dengan baik—khususnya di pasar seperti ini."

(*/BangkaPos.com)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved