Heboh Beli Pertalite Bakal Pakai Aplikasi MyPertamina, Ternyata Ada potongan Harganya

BANGKAPOS.COM -- Rencana pemberlakuan penggunaan aplikasi MyPertamina untuk membeli Pertalite masih menunggu ketentuan pemerintah. Tahukah anda jika membeli BBM menggunakan aplikasi itu, anda bisa mendapatkan potongan harga.

Pertamina dikabarkan akan memberlakukan penggunaan aplikasi MyPertamina saat membeli bahan bakar minyak jenis Pertalite.

Penggunaan aplikasi ditujukan agar penyaluran Pertalite dari Pertamina tepat sasaran.

Pasalnya,Pertalite telah ditetapkan jadi Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) pengganti premium, sehingga Pemerintah mengatur harga jual dan penyalurannya.

Saat ini, harga Pertalite masih ditetapkan Rp 7.650 per liter, dan Pemerintah menahan harga jualnya di tahun ini.

Baca juga: Dua Kali Jadi Janda, Celine Evangelista Ngaku Pernah Hubungan Badan Pertama Kali Usia Belasan Tahun

Dilansir dari MotorPlus, menurut rencana, pembelian Pertalite akan memanfaatkan layanan digital aplikasi MyPertamina.

Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman mengatakan, penggunaan MyPertamina akan membuat pembelian Pertalite menjadi terdata dan bisa dibatasi.

Lanjut Saleh nantinya pelanggan diminta mengisi data diri di aplikasi MyPertamina.

Data yang sudah terinput akan diverifikasi pihak BPH Migas untuk memastikan pembeli Pertalite pelanggan yang berhak.

Baca juga: Buruan Bayar Pajak Kendaraan Anda Mumpung Ada Pemutihan di 7 Provinsi, Paling Lama Tanggal Segini

"Nanti (pembelian) dengan sistem digitalisasi MyPertamina akan efektif, jadi tidak bisa mengisi berulang," ujar Saleh.

Lantas, mulai kapan beli Pertalite harus menggunakan MyPertamina?

Pjs. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T Pertamina Irto Ginting mengatakan, pembelian BBM menggunakan MyPertamina sudah diberlakukan sejak lama.

Namun terkait pembelian BBM Pertalite harus menggunakan MyPertamina, belum diatur ketentuannya.

"Belum ada ketentuannya (beli Pertalite wajib menggunakan MyPertamina).

Tapi kami tetap menyiapkan infrastrukturnya," ujar Irto, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (11/6/2022).

Baca juga: Kisah Sosok Penyumbang 28 Kg Emas Monas, Bukannya Dihargai Malah Sering Masuk Penjara