Tribunners

Sinergi dalam Penanaman Nilai Karakter

Dosen menegur mahasiswa untuk mengingatkan mahasiswanya dalam mengembangkan kepribadian guna tercapainya akhlak mulia adalah suatu sikap yang wajar

Editor: suhendri
zoom-inlihat foto Sinergi dalam Penanaman Nilai Karakter
ISTIMEWA
Waldimer Pasaribu, S.Psi., M.Si. - Dosen FISIP UBB

Oleh: Waldimer Pasaribu, S.Psi., M.Si. - Dosen FISIP UBB

SEORANG dosen di masa pandemi Covid-19 saat ini mengingatkan mahasiswanya tentang warna rambutnya berwarna cokelat terang. "Nak, warna rambutmu itu tidak pantas untuk mahasiswa. Besok diwarnai hitam lagi ya nak!" ujar sang dosen. Mahasiswa bukan mengiyakan perkataan sang dosen, melainkan tersenyum sambil menyahut: "Oh, iya pak, biar keren dan gaya, tapi tidak apa-apa pak hanya sekali-sekali, pak," ucap mahasiswa yang ditegur. "Wah! Jika demikian, semua civitas academica boleh mewarnai rambutnya ya?" sahut pak dosen.
Persoalan atau kasus di atas menggambarkan bahwa nilai-nilai sopan santun bagian dari tata krama dalam menghargai dosen sebagai orang tua kedua pengganti dari orang tua yang di rumah dalam diri mahasiswa telah berkurang atau hilang.

Beberapa hal yang mungkin menjadi penyebabnya adalah intensitas perjumpaan antara mahasiswa dengan para dosen, di mana dosen merupakan modeling bagi mahasiswa di universitas. Hal itu pun didukung dengan teori belajar modeling (Bandura, A. 1977) bahwa modeling adalah proses pembelajaran dengan melihat, memperhatikan, dan mengamati perilaku orang lain kemudian mencontohnya. Hasil dari modeling atau peniruan itu cenderung menyerupai dengan perilaku yang ditiru. Modeling ini pun menjadi bagian yang sangat penting dan kuat (powerfull) pada proses pembelajaran.

Minimnya intensitas perjumpaan antara mahasiswa dengan para dosen pun disebabkan merebaknya pandemi Covid-19 yang mengharuskan untuk meminimalkan pertemuan ataupun perkumpulan. Permasalahan ini pun makin meningkat karena mahasiswa kurang mendapatkan perhatian dan motivasi dari orang tua yang memiliki waktu padat untuk mencari nafkah guna memenuhi kebutuhan hidup. Hal ini mengartikan bahwa pendidikan bagi mahasiswa merupakan tanggung jawab dosen secara penuh di universitas, baik itu pendidikan kognitif maupun pendidikan karakter mengenai cara bersikap dan bertutur kata.

Hal itu didukung oleh adanya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1, menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Hal itu menjadi dasar pemikiran bagi penulis untuk menyimpulkan bahwasanya tugas dosen dalam pembelajaran adalah turut membantu mengembangkan kecerdasan intelektual dan kepribadian, serta akhlak mulia dari seluruh mahasiswa.

Dosen menegur mahasiswa untuk mengingatkan mahasiswanya dalam mengembangkan kepribadian guna tercapainya akhlak mulia adalah suatu sikap yang wajar untuk dilakukan. Hal itu didukung oleh pemerintah dengan memasukkan pendidikan karakter di dalam Kurikulum 2013. Disamping itu, adanya implementasi karakter pendidikan di sekolah yang tercantum secara implisit dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) pada 2005-2025, di mana pemerintah membuat pengembangan karakter sebagai salah satu prioritas program pembangunan nasional.

Dijelaskan bahwa pendidikan karakter ditempatkan sebagai fondasi bagi visi pembangunan nasional, seperti mewujudkan masyarakat yang mulia, memiliki moralitas yang besar, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan Pancasila (Kemendiknas, 2010). Itu berarti karakter penting dalam pelaksanaan modal pembangunan sehingga menjadi prioritas utama dalam pendidikan.

Tampak terlihat bahwa pendidikan karakter merupakan peran penting dalam pendidikan yang berguna membina setiap pribadi penerus bangsa supaya dapat berperilaku yang baik seturut dengan norma yang berlaku dalam masyarakat sehingga di masa mendatang akan menghasilkan penerus bangsa yang tumbuh berkarakter baik. Pendidikan karakter pun senantiasa terlaksana dalam setiap proses kegiatan pembelajaran karena pendidikan merupakan dasar yang penting dalam pembentukan diri seseorang.

Pendidikan karakter yang kian terlaksana dalam setiap proses kegiatan pembelajaran adalah pengumpulan tugas dengan tepat waktu sesuai dengan waktu pengumpulan yang telah disepakati oleh dosen dan mahasiswa. Kehadiran mahasiswa saat memasuki kelas ketika hendak melaksanakan kuliah. Hal itu sejalan dengan pendidikan karakter, yakni terjadinya penanaman nilai-nilai disiplin pada setiap pribadi mahasiswa.

Terkait dengan peristiwa yang menunjukkan bahwa mahasiswa bersikap tidak sopan ketika ditegur oleh dosennya, maka penulis menilai bahwa dosen kurang maksimal dalam melaksanakan tugasnya, terutama tugas mengenai penanaman nilai-nilai karakter di dalam diri mahasiswa. Hal ini tentunya bukan kesengajaan para dosen, melainkan kurangnya intensitas perjumpaan antara mahasiswa dengan para dosen di universitas selama masa pandemi Covid-19, meminimalisasikan pertemuan ataupun perkumpulan.

Disamping itu, ada pula dosen yang tetap gigih berupaya maksimal dalam menanamkan nilai-nilai karakter pada mahasiswa di kala perjumpaan (waktu singkat) sesekali itu dilakukan dengan mahasiswa. Namun, perjumpaan itu masih kurang maksimal dalam penanaman nilai-nilai karakter karena terlihat dari sikap mahasiswa yang kurang fokus saat belajar di dalam kelas, mahasiswa sudah terbiasa di rumah. Ketidakfokusan mahasiswa itu terlihat dari sikap mahasiswa yang aktif sendiri dan tidur di dalam kelas saat pembelajaran sedang berlangsung.

Pendidikan karakter berkenaan dengan sikap atau tingkah laku yang dilakukan saat waktu perjumpaan singkat, masih dapat dikatakan kurang efektif karena terbatasnya waktu perjumpaan dan interaksi secara langsung antara dosen dan mahasiswa. Pendidikan karakter guna menanamkan nilai-nilai karakter yang baik kepada para mahasiswa yakni dengan memberikan contoh sikap atau tingkah laku yang baik secara langsung.

Proses pembelajaran sesungguhnya adalah terjadinya perjumpaan dan interaksi sikap maupun komunikasi antara dosen dengan mahasiswa dengan waktu yang cukup lama di universitas. Hal ini menunjukkan bahwa dosen bertanggung jawab pada mahasiswa dalam hal pembiasaan sikap atau tingkah laku yang baik sehingga nantinya akan bisa diterapkan oleh mahasiswa di dalam kesehariannya ketika bersikap dengan orang disekitarnya.

Pendidikan karakter oleh dosen pun dapat disisipkan pada setiap pertemuan maupun setiap proses pembelajaran semua mata kuliah, selain pendidikan kewarganegaraan dan pendidikan Pancasila. Adapun demikian, namun hal itu masih belum bisa tercapai secara maksimal karena adanya peraturan yang mengharuskan dilaksanakannya pembelajaran jarak jauh (daring) sehingga para mahasiswa menghabiskan sebagian besar waktunya di rumah, di mana tentunya para mahasiswa lebih dekat dengan orang tua (keluarga) maka orang tua pun tetap memiliki andil dan bertanggung jawab dalam mendidik mahasiswa ke arah pembiasaan sikap dan tingkah laku yang baik. Orang tua pun diharapkan harus bisa bersinergi guna mencapai tujuan yang sejalan yakni memiliki penerus bangsa yang baik dengan cara turut serta menanamkan nilai-nilai karakter yang baik sehingga mahasiswa akan menjadi penerus bangsa yang tumbuh berkarakter.

Penanaman nilai-nilai karakter melalui pembiasaan sikap atau tingkah laku yang baik oleh orang tua di rumah disertai dengan penanaman nilai-nilai karakter oleh dosen di universitas tentunya akan menciptakan mahasiswa yang memiliki karakter baik sebagai generasi penerus bangsa. Hal ini akan meminimalkan hilangnya karakter pada mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa karena adanya kerja sama antara orang tua dan dosen dalam pembiasaan sikap atau tingkah laku guna menanamkan nilai-nilai karakter yang baik dan memberikan manfaat dalam pembentukan generasi penerus bangsa yang tumbuh berkarakter baik. (*)

Sumber: bangkapos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved