Berita Pangkalpinang

Harga TBS Sawit Anjlok, Pj Gubernur Babel Bakal Bersurat ke Kemenko Marves dan Menteri Perindustrian

Dia mengatakan, upaya yang akan diambil adalah meminta agar DMO (Domestic Market Obligation) ditingkatkan sehingga volume ekspor meningkat.

Penulis: Cici Nasya Nita | Editor: Novita
Bangkapos.com/Cici Nasya Nita
Pj Gubernur Bangka Belitung, Ridwan Djamaludin 

BANGKAPOS.COM, BANGKA - Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit anjlok walau pemerintah pusat sudah membuka keran ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan turunannya.

Petani kelapa sawit mengeluh. Apalagi harga TBS kelapa sawit di tingkat petani ada yang melorot hingga Rp600-Rp700 per kilogram.

Menyikapi hal ini, Pj Gubernur Babel, Ridwan Djamaluddin, akan segera bersurat kepada Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) RI dan Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Republik Indonesia (RI).

"Kita mohon kebijakan yang lebih ramah kepada petani. Kita sudah siapkan surat kepada Menteri Marves dan Menteri Perindustrian, saya coba buka komunikasi," ujar Ridwan saat di Kantor Gubernur Babel, Senin (27/6/2022).

Dia mengatakan, upaya yang akan diambil adalah meminta agar DMO (Domestic Market Obligation) ditingkatkan sehingga volume ekspor meningkat.

"Poin yang paling penting itu bagaimana koefisien pengali dari kewajiban DMO yang sekarang 3 kali itu, kita minta ditingkatkan supaya volume ekspor perusahaan-perusahaan kita meningkat," ucapnya.

Ridwan membeberkan, saat ini DMO di Bangka Belitung rendah, maka perlu menjadi perhatian.

"Saat ini daya serap kita DMO kita rendah. Kalau misalnya DMO kita 100, ekspor hanya boleh 300. Sementara produksi kita jauh dari itu, ini yang sedang saya upayakan," jelasnya. (Bangkapos.com/Cici Nasya Nita)

Sumber: bangkapos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved