Lansia Ditemukan Meninggal di Rumah

Usai Bunuh dan Lecehkan Ibu Kandungnya Sendiri, Jamal Mirdad Terancam Hukuman Mati

Peristiwa keji dan membuat orang-orang yang mendengarnya menggeleng-gelengkan kepala itu, menuai kecaman dari banyak pihak.

Penulis: Arya Bima Mahendra | Editor: Novita
Bangkapos.com/Arya Bima Mahendra
Konferensi pers pengungkapan kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Jamal Mirdad (31) terhadap ibu kandungnya sendiri di Mapolres Bateng, Koba, Senin (27/6/2022). 

Setelah dilakukan penyelidikan oleh anggota Satreskrim Polres Bangka Tengah dan Polsek Simpangkatis, terungkaplah kebenaran dari kasus tersebut.

Kasatreskrim Polres Bangka Tengah, AKP Wawan Suryadinata, mengatakan, penyelidikan kasus tersebut menemukan titik terang dan diketahui bahwa kematian Pauziah disebabkan karena dibunuh oleh anak kandungnya sendiri, Jamal Mirdad (31).

Ia menjelaskan, pelaku membuat skenario bahwa kematian ibunya tersebut seolah-olah dikarenakan aksi perampokan.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan kami dan pengakuan dari pelaku, diketahui bahwa memang dia (pelaku, red) sudah parah kelakuannya, karena sehari-harinya juga dia mabuk, judi bahkan prostitusi," ungkap Wawan saat dihubungi Bangkapos.com

Wawan mengungkapkan, kronologis kejadian tersebut bermula ketika pria berambut keriting itu pergi ke Pangkalpinang pada Kamis (23/6/2022) malam.

"Setelah kami periksa, ternyata pelaku ini ke Pangkalpinang untuk 'main' (prostitusi, red) di sana. Akan tetapi, wanitanya ternyata sedang datang bulan," jelasnya.

Karena hasrat bejatnya tidak tersalurkan, pelaku kemudian minum-minuman keras dan selanjutnya pulang ke rumahnya di Desa Pinang Sebatang sekitar pukul 01.45 WIB.

"Nampaknya pelaku ini tidak sampai mabuk, karena dia masih bisa pulang sendiri kerumahnya mengendarai sepeda motor," lanjutnya.

Wawan memaparkan, motif pelaku membunuh ibunya sendiri dikarenakan ingin mengambil barang-barang berharganya.

Lebih lanjut, pelaku mendatangi ibunya yang sedang tertidur dan kemudian menutup hidung dan mulutnya menggunakan tangan.

"Kala itu korban berontak, makanya ada bekas luka di bagian hidung," terangnya.

Parahnya, setelah menghabisi nyawa korban, pelaku sempat melecehkan orang yang telah melahirkannya itu dan kemudian mengambil barang-barang berharganya.

Tak hanya itu, pelaku juga sempat mengambil parang dan merusak jendela rumahnya dan membuat skenario seolah-olah ibunya meninggal karena menjadi korban perampokan.

Ia menambahkan, sehari-harinya pelaku adalah seorang pekerja serabutan bahkan kerap menganggur.

Kata Wawan, sampai saat ini pihaknya masih terus melakukan pemeriksaan dan penyelidikan guna mencari fakta-fakta baru dari kasus tersebut. (Bangkapos.com/Arya Bima Mahendra)

Sumber: bangkapos
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved