Harga Sawit Hari Ini Makin Murah Cuma Rp250 per Kg TBS, Pupuk Kian Mahal, Begini Solusinya
Harga Sawit Hari Ini Makin Murah Rp250 / Kg TBS, Pupuk Kian Mahal, Begini Solusinya
Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
"Seperti pupuk KCL semula Rp 300.000 per sak sekarang Rp 850.000, per sak, pupuk
NPK Kebomas sebelumnya Rp 270.000 sekarang Rp 550.000, NPK mutiara sebelumnya Rp 500.000 sekarang Rp 900.000 per sak," keluhnya.
Sementarawa itu, Anggota DPRD Provinsi Bangka Belitung Heryawandi meminta kehadiran negara atau pemerintah pusat menyelesaikan persoalan harga sawit hari ini.
"Kondisi ini jangan sampai dibiarkan berlangsung lama. Akhirnya nanti petani frustasi. Apabila negara membiarkan rakyat merugi terus, artinya membiarkan masyarakat untuk kelaparan," kata Heryawandi yang juga Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Babel.
Ia mengharapkan, semua pemerintah daerah di kabupaten/kota dan provinsi bersatu untuk menyuarakan harga sawit hari ini agar kembali normal kembali.
"Kita ingin menggalang semua potensi daerah, dari kepala daerah, Pj gubernur, kita berharap melakukan konsolidasi yang intens dengan sejumlah kepala daerah se-Babel. Mengambil langkah taktis dan strategis mendesak pemerintah pusat menyelesaikan persoalan ini," tegasnya.
Ia menegaskan kelapa sawit merupakan hasil pertanian yang mayoritas dihasilkan masyarakat di desa-desa.
Petani sawit adalah mata pencarian utama masyarakat di desa-desa yang ada di Bangka Belitung.
"Soal sawit ini, semakin memperparah kondisi ekonomi masyarakat Bangka Belitung. Karena kelapa sawit ini sudah menjadi kategori perekonomian rakyat yang mayoritas di pedesaan," lanjutnyan
Apalagi lanjut dia, harga tandan buah segar kelapa sawit petani mandiri di pabrik kelapa sawit per Kamis 7 Juli 2022 menurun.
Data dari Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka, tidak mencapai Rp 1.000,- perkilogramnya.
"Jika terus terjadi seperti ini, pemerintah pusat tidak menjadikan ini sebuah persoalan yang penting, pasti akan muncul persoalan baru. Sekali lagi saya tekankan, ini soal ekonomi masyarakat Bangka Belitung, hajat orang banyak, jadi kita minta, menuntut negara atau pemerintah pusat hadir dalam permasalahan ini," tegasnya.
Baca juga: Soal Anjloknya TBS Kelapa Sawit, Inilah Hasil Diskusi Bupati Bateng dengan Kementrian Perdagangan
Kepala Disperindag Babel, Tarmin, telah bersama dengan Anggota Komisi II DPRD Babel mendatangi Kemendag RI, pada Selasa (28/6/2022) lalu.
Tujuan mereka untuk menanyakan dan menyampaikan aspirasi masyarakat Babel terkait melorotnya harga Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit yang makin murah.
Dikatakan Tarmin, satu di antaranya penyebab murahnya harga sawit karena para eksportir kebanyakan stok untuk ekspor dan mengakibatkan murahnya harga buah sawit.
"Sekarang ini menjadi persoalan para eksportir sendiri banyak kendala yang dialami mereka, sehingga tidak dapat menampung TBS dari masyarakat. Artinya stok yang dimiliki mereka banyak. Kemudian ditambah kendala teknis lain untuk menjual keluar," kata Tarmin.
