Harga Sawit
Harga Sawit Anjlok Terendah Sepanjang Sejarah, Kapan Harga Sawit Naik Lagi? Ini Kata Pemerintah
Harga Sawit Anjlok Terendah Sepanjang Sejarah, Kapan Harga Sawit Naik Lagi? Ini Kata Pemerintah
Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
Tujuan mereka untuk menanyakan dan menyampaikan aspirasi masyarakat Babel terkait melorotnya harga Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit yang makin murah.
Dikatakan Tarmin, satu di antaranya penyebab murahnya harga sawit karena para eksportir kebanyakan stok untuk ekspor dan mengakibatkan murahnya harga buah sawit.
"Sekarang ini menjadi persoalan para eksportir sendiri banyak kendala yang dialami mereka, sehingga tidak dapat menampung TBS dari masyarakat. Artinya stok yang dimiliki mereka banyak. Kemudian ditambah kendala teknis lain untuk menjual keluar," kata Tarmin.
Tarmin mengharapkan, kondisi saat ini cepat dapat diatasi pemerintah pusat sehingga masyarakat petani dapat kembali merasakan harga TBS kepala sawit yang mencapai Rp 3.000 per kilogramnya.
"Kalau kami ini sebagai pemerintah berkeinginan normal, tetapi persoalan harga ini ditentukan dan ada mekanisme pasar," terangnya.
Untuk rincian harga beli TBS milik petani di tingkat pabrik perusahaan pengelolaan kelapa sawit:
- PT Gunung Maras Lestari (PT. GML) harga beli TBS Rp800/kg, PT Mitra Agro Sembada (PT. MAS) Desa Labu di harga Rp720/kg.
- PT Mutiara Agro Sejahtera (PT. MAS) Desa Kapuk seharga Rp 850/kg, dan PT Payung Mitra Jaya Mandiri (PT. PMM) menghargai TBS sawit petani dengan harga beli Rp 900/kg.
- Pabrik PT Gunung Pelawan Lestari (PT. GPL) harga beli TBS hanya menyentuh Rp730/kg, PT Putra Bangka Mandiri (PT. PBM) seharga Rp775/kg dan PT Gemilang Cahaya Mentari (PT. GCM) membeli TBS seharga Rp190/kg.
Kapan Harga Sawit Naik Lagi?
Petani, distributor hingga eksportir sawit di Bangka Belitung mengeluh macetnya ekspor minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) saat rapat koordinasi membahas permasalahan Harga Tandan Buah Segar (TBS) dan proses perizinan ekspor kelapa sawit secara virtual, Rabu malam (7/7/2022).
Macetnya ekspor terjadi karena ketersediaan kapal yang masih minim.
Akibatnya kapasitas tangki minyak sawit penuh.
Penjabat (Pj) Gubernur Bangka Belitung, Ridwan Djamaluddin akan membantu berkoordinasi dengan Indonesian National Shipowners Association (INSA), soal adanya kesulitan pada masalah logistik kapal angkutan.
"Artinya Pemprov Babel mendukung bagaimana untuk meningkatkan harga TBS dan ekspor CPO kembali lancar, namun semua regulasi ada di pemerintah pusat," ujarnya dalam rilis, Jumat (8/7/2022).
