Berita pangkalpinang

Tahun Ajaran Baru, Sulastri Kewalahan Lengkapi Kebutuhan Sekolah Anaknya

Tak hanya buku-buku tulis, tapi perlengkapan kebutuhan sekolah seperti tas, sepatu sekolah, hingga seragam merah putih sudah dibeli.

Penulis: Andini Dwi Hasanah |
Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah
Sulastri (35) warga Lontong Pancur yang sedang menyampul buku tulis anaknya, Selasa (12/7/2022). 

BANGKAPOS.COM, BANGKA - Tekejut bukan kepalang Sulastri (35) saat dijumpai Bangkapos.com di rumahnya di Lontong Pancur, tangannya yang sedang sibuk menyampul buku sang buah hati terhenti.

Tak heran, beberapa hari lagi kedua anaknya itu akan kembali masuk sekolah setelah libur beberapa minggu.

Sampul buku berwarna coklat menjadi baju pelindung buku tulis berisi 38 lembar itu.

Tak hanya buku-buku tulis, tapi perlengkapan kebutuhan sekolah seperti tas, sepatu sekolah, hingga seragam merah putih sudah dibeli.

Meskipun diakui Sulastri membeli segala kebutuhan sang buah hati itu sangat memaksakan diri. Mengingat lebih banyak lagi kebutuhan rumah tangga yang juga harus dipenuhi.

Anaknya yang pertama baru naik kelas 5 SD dan anak kedua naik kelas 3 SD.

Banyak Kebutuhan sekolah kata Sulastri yang saat ini tinggi. Sehingga membuatnya sangat kewalahan memenuhi kebutuhan sekolah tahun ajaran baru itu.

"Kalau ga dibeli kasian anak-anak lihat teman-temannya pakai sepatu baru, pakai baju baru, tas baru, jadi mau tidak mau dibeli baru juga," ujar Sulastri saat ditemui Bangkapos.com, Selasa (12/7/2022).

Suaminya bekerja sebagai buruh di pelabuhan Pangkalbalam, membeli kebutuhan sekolah tahun ajaran baru ini kata Sulastri sangat kewalahan sebab banyak kebutuhan yang mahal.

"Alahamdulillahnya ada saudara yang bantuin beli baju juga, kalau tidak agak kewalahan. Kalau ga dibeli barukan kasian, jadi kita orangtua ni kalau bisa berusaha semampu kitalah untuk beli perlengkapan sekolah," tuturnya.

Bahkan dia menyebut, ada beberapa kebutuhan sekolah seperti baju pramuka harus dibeli di sekolah langsung. Namun ia tak memiliki banyak biaya untuk membeli baju tersebut.

"Kalau tidak ada duitnya mau dipaksakan gimana. Jadi pakai yang mana aja dulu, yang penting seragam merah putih sudah ada," sebutnya.

Diakui Sulastri, belanja kebutuhan sekolah itu habis kurang lebih Rp500 ribu.

"Semua sudah mahal, mau pakai yang lama badan anak udah makin besar jadi tidak muat lagi, terpaksa beli barulah. Beli tas-tas dan sepatu di pasar BTC lah kalau beli di Gramedia mahal," tambahnya.

Berbeda dengan Sulastri, Nazela (35) warga Air Itam Kota Pangkalpinang mengaku tak membeli kebutuhan sekolah tahun ajaran baru lantaran perlengkapan sekolah seperti baju dan sepatu masih bagus.

Sumber: bangkapos.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved