Kamaruddin sebut Brigadir J Diancam Bunuh sejak Juni 2022: Brimob Bisa Sampai Menangis Begitu

Jadi pada bulan Juni, almarhum itu sudah menangis, padahal dia seorang ajudan. Brimob bisa sampai menangis begitu saking takutnya bahwa dia akan ...

WARTA KOTA/WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Tim penasihat hukum keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, keluar usai membuat laporan di Bareskrim Mabes Polri, ? Jakarta Selatan, Senin (18/7/2022) siang. Tampak Kamaruddin Simanjuntak, ketua tim PH (tengah, pakai jas abu-abu), menunjukan surat dan foto-foto saat ditanya wartawan. 

BANGKAPOS.COM -- Kuasa hukum keluarga Brigadir Nopryansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengungkap fakta baru terkait tewasnya Brigadir J.

Menurut Kamaruddin Simanjuntak Brigadir J diancam bunuh sejak Juni 2022.

"Jadi pada bulan Juni, almarhum itu sudah menangis, padahal dia seorang ajudan. Brimob bisa sampai menangis begitu saking takutnya bahwa dia akan dibunuh," kata Kamaruddin Simanjuntak, sebagaimana dilansir dari Youtube Kompas TV, Minggu (24/7/2022).

Kamaruddin mengatakan, bahwa Brigadir J diancam bunuh sebelum akhirnya ditemukan tewas di rumah dinas Kadiv Propam Mabes Polri, Irjen Ferdy Sambo.

"Dia diancam bunuh pada hari-hari terakhir," kata Kamaruddin.

Baca juga: Polri Temukan CCTV di Sepanjang Rute Magelang hingga Jakarta, Benarkah CCTV di TKP Rusak?

Baca juga: dr Aisah Dahlan Ungkap Manfaat Sering Baca Istighfar untuk Kesehatan Otak

Baca juga: Sosok yang Diduga Bharada E Penembak Brigadir J, Identitasnya Kini Terungkap

Baca juga: Kisah Pieter Sambo yang Batal Jadi Kapolri di Zaman Soeharto, Penyebabnya Diungkap LB Moerdani

Baca juga: 5 Bacaan Doa Agar Terlihat Cantik dan Bercahaya, Aura Wajah Terpancar Setiap Hari

Menurutnya, informasi soal Brigadir J diancam bunuh didapat dari pihak luar.

Kolase foto anak buah Kapolri yang dianggap tak punya tata krama, karena masuk ke rumah duka tanpa melepas sepatu
Kolase foto anak buah Kapolri yang dianggap tak punya tata krama, karena masuk ke rumah duka tanpa melepas sepatu (HO)

"Kami menemukan jejak-jejak pembunuhan berencana. Salah satu jejaknya itu kami temukan dari Jambi, dari luar keluarga," kata Kamaruddin.

Ia mengatakan, kasus ini sarat akan intervensi.

"Sarat dengan intervensi, contoh Karo Penmas menjelaskan bahwa meninggalnya almarhum karena tembak menembak dengan polisi yang lebih rendah pangkatnya dari dia," kata Kamaruddin.

Soal baku tembak ini, tidak ada bukti konkret sampai sekarang.

Bahkan, Mabes Polri sempat mengkalim CCTV yang ada di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo rusak.

Tapi belakangan, Mabes Polri mengatakan sudah menemukan rekaman CCTV yang ada hubungannya dengan penembakan dan pembunuhan Brigadir J.

Anak buah Kapolri tak punya tata krama

Segerombolan anak buah Kapolri, Jendral Listyo Sigit Prabowo dinilai tak punya tata krama.

Baca juga: Yuni Shara Keceplosan, MengakuTrauma di Masa Lalu hingga Alami Hambatan Dalam Berhubungan Intim

Baca juga: Inilah Kriteria PNS yang Dapat Gaji Tambahan dari Jokowi di Agustus 2022, Kamu Termasukkah?

Baca juga: Versi Pengacara Soal Kondisi Tubuh Brigadir J, Ada 15 Bekas Luka, di Telinga, Perut hingga Ketiak

Baca juga: 12 Bacaan Doa Paling Dahsyat Dalam Al Quran, Termasuk Mendatangkan Harta Sebumi Ilmu Selangit

Baca juga: Dahsyatnya Amalan Astaghfirullah Wa Atubu Ilaih, Sering Dibaca Nabi, Bisa Dibaca 3 Kali Sehari

Pasalnya, saat mendatangi rumah keluarga Brigadir J di Jambi, para petugas yang dipimpin Karo Paminal Div Propam Mabes Polri, Brigjen Hendra Kurniawan tak satupun yang membuka sepatunya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved