Senjata

Iron Dome Israel Kembali Tunjukkan 'Kesaktiannya', Inilah Kecanggihan Sistem Senjata Tersebut

Iron Dome telah mencegat 97 persen dari roket selama pertempuran dengan militan Jihad Islam Palestina di Gaza sejak Jumat (5/8/2022)

Penulis: Iwan Satriawan CC | Editor: Iwan Satriawan
AFP / JACK GUEZ
Sistem pertahanan anti-rudal buatan Israel, Iron Dome atau Kubah Besi. 

Dikembangkan oleh Rafael Advanced Defence Systems, alutsista itu bisa beroperasi dalam cuaca berkabut, badai pasir, hingga hujan.

Tel Aviv berharap mereka bisa meningkatkan jangkauannya hingga 250 kilometer, dan mampu mencegat target dari dua sisi.

Sistem Dome itu siap dipergunakan pada Maret 2011.

Di April 2011, mereka mengeklaim berhasil menjatuhkan BM-21 Grad.

Pada Maret 2012, Jerusalem Post memberitakan Iron Dome menghancurkan 90 persen senjata yang diluncurkan ke area permukiman.

Kubah Besi dimasukkan ke dalam sistem pertahanan rudal berjenjang yang tengah dikembangkan Israel di masa depan.

Setiap pengaktifan senjata itu, Tel Aviv harus membayar setidaknya 50.000 dollar AS, atau Rp 711 juta.

Sistem pertahanan tersebut berbentuk seperti korek api raksasa, yang selalu diarahkan ke Jalur Gaza.

Bagaimana sistem itu mencegah serangan misil?

Jika serangan terjadi, Iron Dome akan memantau pergerakannya menggunakan radar dan memprediksi titik jatuhnya.

Pusat kendali akan menghitung titik intersep, dan memerintahkan peluncuran sebelum misilnya mencapai area penduduk.

Setiap peluncur dilengkapi 20 rudal Tamir dengan hulu ledak jarak dekat, dan ditempatkan di seluruh negeri.

Sistem komputernya dilaporkan selalu mengalami pembaruan untuk meningkatkan akurasi dari pertahanan terkuat Israel tersebut.

Seberapa hebat sistem itu mencegat serangan musuh?

Dalam tulisannya di Defence News, Purnwirawan Letnan Jenderal AS Henry A Obering berkata, Kubah Besi bisa mecegat 2.000 rudal dan roket musuh.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved