Berita Pangkalpinang

Komodo Raksasa Sukses Curi Perhatian, Pawai Kendaraan Hias di Kota Pangkalpinang

Badannya besar, tingginya menjulang sekira 6 meter, sementara itu lidahnya menjulur keluar seolah melihat mangsa yang ingin diterkamnya.

Bangkapos.com/Akhmad Rifqi Ramadhani
Replika komodo karya Komunitas Flobamora Babel tampak melintasi panggung kehormatan di Jalan Jendral Sudirman Kota Pangkalpinang. 

BANGKAPOS.COM, BANGKA - Kemunculan replika komodo raksasa di kawasan Titik Nol Kilometer menghebohkan masyarakat Kota Pangkalpinang pada Senin (22/8/2022) siang.

Hewan yang berasal dari Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur ini tiba-tiba muncul di tengah hiruk pikuk keramaian ibu kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) itu.

Badannya besar, tingginya menjulang sekira 6 meter, sementara itu lidahnya menjulur keluar seolah melihat mangsa yang ingin diterkamnya.

Tangannya tampak diselonjorkan ke depan, sehingga ekor panjang hewan buas itu tampak terlihat jelas.

Hitam legam warna kulitnya berpadu menjadi satu dengan cakarnya yang tajam. Sontak kemunculan reptil buas itu menuai atensi dari masyarakat sekitar yang memadati kawasan Jalan Jendral Sudirman, Kota Pangkalpinang.

Mereka tampak cekatan mengambil ponsel untuk mengabadikan momen langka ini, bahkan tak sedikit yang berswa foto ria di depan hewan yang memiliki nama latin Varanus komodoenesis itu.

Namun kadal terbesar dan tertinggi di dunia tampak diam saja dan tak bergerak, pasalnya komodo ini merupakan replika komodo yang dibuat oleh Komunitas Flores Sumba Timor Alor (Flobamora) Bangka Belitung sebagai karya dalam Pawai Kendaraan Hias dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI).

Menariknya, dari berbagai suguhan atraksi dan kreativitas 41 peserta pawai, replika komodo ini yang cukup menarik perhatian dari masyarakat. Mereka tampak kagum saat spesies biawak terbesar ini melewati sepanjang rute pawai kendaraan hias.

Wakil Ketua Komunitas Flobamora Babel Yohannes Usman mengakui pihaknya sengaja menyuguhkan aksi tersebut sebagai upaya memperkenalkan ikon pariwisata NTT kepada publik.

"kita dalam lomba ini ingin sesuai dengan tema yakni Bangkit Lebih Cepat Pulih Lebih Kuat kita pikir ini merupakan momentum tepat untuk memperkenalkan pariwisata NTT sekaligus Indonesia melalui ikon endemik Komodo," ucapnya kepada Bangkapos.com pada Senin (22/8/2022)

Diakuinya, keikutsertaan Komunitas Flobamora Babel ini pun sangat dadakan, sebab pihaknya baru mengetahui adanya lomba pawai kendaraan hias beberapa hari sebelumnya.

Namun, karena tekad yang kuat Komunitas Flobamora pun tetap berkomitmen mengikuti ajang tahunan ini.
Kata dia, komodo sangat pas disajikan sebagai aksi pertunjukan sebab reptil buas ini merupakan satu-satunya di Indonesia khususnya NTT.

Namun, untuk membuat replika raksasa yang berukuran 6 meter itu tidaklah mudah, banyak hal yang dilakukan dengan waktu yang mepet. Mulai dari jumlah bahan yang begitu banyak hingga merogoh kocek cukup dalam.

Belum lagi, bahan yang dibuat mudah basah sehingga cuaca di Kota Pangkalpinang yang belakangan diguyur hujan menjadi tantangan. Kendati demikian karya tersebut dapat terselesaikan dengan apik dalam waktu 4 hari.

"Kita buat ini rangkanya dari bambu dan kawat, kemudia penutupnya kertas semen selanjutnya dicat menggunakan pilok hitam ,lalu ditaburi dengan pasir agar karakter komodonya itu menyerupai aslinya," pungkasnya.

Halaman
12
Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved