Bangka Pos Hari Ini
Antrean Kendaraan Mengular di SPBU Jelang Kenaikan Harga BBM, Dewan Curiga Ada Penimbun
Aksan juga mengingatkan aparat penegak hukum (APH) di Babel bekerja ekstra untuk mencegah terjadinya penimbunan BBM menjelang kenaikan harga nantinya.
BANGKAPOS.COM, BANGKA - Jelang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis pertalite dan solar, antrean panjang kendaraan bermotor terjadi di sejumlah SPBU, Kota Pangkalpinang.
Diketahui pemerintah berencana menaikkan harga BBM bersubsidi jenis pertalite dan solar dalam waktu dekat. Pertalite bakal naik menjadi Rp10.000 per liter dari harga sebelumnya Rp7.650 per liter.
Pemandangan antrean panjang kendaraan yang didominasi sepeda motor sejak beberapa hari terakhir diduga dipicu oleh kepanikan masyarakat menjelang kenaikan harga BBM.
Selain karena kepanikan masyarakat diduga sebagian pengantre adalah oknum masyarakat atau pengerit yang melakukan penimbunan dengan meembeli BBM berulang-ulang di SPBU.
Oleh karena itu Anggota DPRD Babel dari Fraksi PKS, Aksan Visyawan, meminta aparat kepolisian di daerah mewaspadai terkait potensi penimbunan BBM di tengah masyarakat.
"Kemungkinan-kemungkinan harus diantisipasi, seperti penimbunan, penumpukan dan pengeritan di SPBU. Karena ini isu penting pertama soal rencana kenaikan pertalite dan solar, walaupun hati kecil saya merasa tidak terima melihat kondisi masyarakat saat ini," kata Aksan kepada Bangka Pos, Selasa (23/8/2022) di sela aktivitasnya.
Aksan juga mengingatkan aparat penegak hukum (APH) di Babel bekerja ekstra untuk mencegah terjadinya penimbunan BBM menjelang kenaikan harga nantinya.
"Aparat penegak hukum harus bekerja ekstra, jangan sampai ada penimbunan menjelang diumumkan kenaikan nanti. Masyarakat jangan panik, lalu melakukan penimbunan mengambil kesempatan ini," ujarnya.
Selain itu, kata Aksan antisipasi aktivitas akibat kenaikan harga BBM harus dapat diatasi pemerintah sehingga tidak bergejolak di masyarakat.
"Jangan sampai ini dijadikan kesempatan, ada orang yang mengambil kesempatan, sehingga perlu keamanan ekstra. Karena ini berdampak luas ke perekonomian. Pemangku kebijakan harus memperhatikan ini jangan sampai ada praktik penimbunan timbul dan masyarakat jangan sampai panik. Saya minta aparat dapat bekerja ekstra mengantisipasi penimbunan dan pengeritan," tegasnya.
Tolak BBM Naik
Aksan juga secara tegas menolak rencana kenaikan BBM subsidi tersebut. Ia mengatakan, belum waktunya pemerintah menaikan harga BBM di tengah kesulitan masyarakat saat ini dengan tingginya harga sejumlah barang pokok.
"Saya mewakili teman-teman PKS, kami tentu menolak kenaikan BBM karena memang belum terkondisikan dengan kenaikan ini. Ditambah inflasi di Babel ini tinggi tentu sangat berat," tegas Aksan.
Ketua DPW PKS Babel ini menambahkan, apabila kenaikan BBM tetap dipaksakan, dampaknya bakal terjadi gejolak di masyarakat.
"Apakah masyarakat kita sudah sejahtera, penghasilan saja masih kurang. Dengan tingginya inflasi terasa ekonomi sangat berat, jadi kami dari PKS menolak jangan dahulu, jangan sampai terjadi gejolak," terangnya.