Dezy Ais, Si Sales Mobil yang Tak Ragu Layani Pembeli Berpakaian Lusuh Mirip Pengemis

Kakek Wardji memang pelanggan tidak biasa, karena kebanyakan orang datang ke dealer mobil dengan penampilan yang rapi....

TribunSolo.com / Dok. Pribadi Dezy Ais
Dezy Ais, sales mobeil di Sragen saat melayani Wardji yang membeli mobil meski datang dengan penampilan tidak biasa, serta menghitung uang yang dibawa menggunakan karung secara bersama-sama di lantai dealer. 

Ais pun juga kagum dengan sosok Wardji, karena tidak menawar harga seperti yang dilakukan kebanyakan orang.

"Tapi, beliau tidak hitungan atau bagaimana, orang kan pasti nego, rada rewel, tapi dia tidak rewel, berapapun harganya dibeli," jelasnya.

"Tapi kita harus SOP, kita memang terbuka semua masalah harga, masalah diskon kita terbuka, beliau tidak nawar," pungkasnya.

Viral di Media Sosial Gegara Bawa Uang Sekarung untuk Beli Mobil

Viral di media sosial, ada seorang kakek dengan penampilan lusuh, membeli mobil dengan membawa uang sekarung.

Informasi tersebut pertama kali diketahui setelah Sales dealer mobil tersebut, Dezy Ais mengunggah di media sosial.

Ditemui di kantornya, Ais begitu panggilan akrabnya menceritakan awalnya ia dan karyawan diler lainnya mengira kakek tersebut adalah seorang pengemis.

"Kami kira, maaf, pengemis, sama satpam saya dikasih uang tidak mau, kemudian masuk ke showroom diantar sama satpam dan tanya-tanya harga mobil," katanya kepada wartawan, Senin (22/8/2022).

Bukan tanpa alasan, Ais mengira jika kakek yang diketahui bernama Wardji (59) tersebut seorang pengemis.

Hal itu dikarenakan, Wardji datang ke diler dengan pakaian yang sedikit lusuh dan memakai baju yang sama.

Meski begitu, sesuai dengan standar perusahaannya, Ais tetap melayani Wardji dengan senang hati.

Kakek tersebut diketahui dua kali pergi ke dealer dan memutuskan untuk membeli mobil di kunjungannya yang ketiga pada Sabtu (22/8/2022).

Betapa terkejutnya Ais, Kakek Wardji membeli mobil dengan membawa uang sekarung pada Sabtu pagi sekitar pukul 07.00 WIB.

"Kemarin jam 07.00 WIB saya ditelfon satpam saya, datang kesini beneran bawa uang dimasukkan ke karung, hitung uang dilakukan disini," terangnya.

Proses penghitungan uang kurang lebih senilai Rp 5 juta dengan uang pecahan Rp 2.000 hingga Rp 100.000, tersebut dilakukan sejak pukul 07.00 hingga pukul 10.00 WIB, bahkan kepala cabang ikut membantu menghitung.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved