Warga Babel Resah Rencana Harga BBM Pertalite Rp10.000, BPJ Berharap Tak Ada Kenaikan
Ya kalau harga BBM ini naik kita khawatirlah, otomatis kita juga menaikan tarif penumpang dari biasanya. Karena otomatis operasional juga ...
Penulis: Asmadi Pandapotan Siregar CC |
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Pemerintah hingga saat ini belum memutuskan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite maupun Solar, apakah tetap dipertahankan atau dinaikan.
Terkait rencana pemerintah yang akan menaikkan BBM jenis pertalite, membuat warga di Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ( Babel ) resah.
Kenaikan harga BBM dikisaran Rp2.000 per liter atau dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.00 per liter membuat keberatan beberapa warga, apalagi di tengah kondisi perekonomian saat ini.
Seorang warga yang juga pedagang di Pangkalpinang, Heri, mengaku khawatir apabila BBM naik.
Hal itu bukan tanpa alasan. Menurut Heri, naiknya harga BBM bisa berdampak terhadap pengeluarannya yang turut membengkak.
Baca juga: Harga BBM Subsidi Hingga Kini Belum Ditentukan, Kabarnya Pertalite Rp10.000 dan Solar Rp7.200
Baca juga: Deolipa Bongkar Kebohongan Putri Candrawathi di Magelang, Ferdy Sambo Dihasut Bunuh Brigadir J
Baca juga: Irma Hutabarat Sebut Bungkamnya Putri Candrawathi soal Kasus Brigadir J: Tak Ada Hati sebagai Ibu!
Baca juga: Kisah Kakek di Sragen Beli Mobil Cash Pakai Uang Kumpulkan Rongsok, Awalnya Dikira Pengemis
Baca juga: 5 Bacaan Doa Agar Terlihat Cantik dan Bercahaya, Aura Wajah Terpancar Setiap Hari
Heri juga merasa lebih khawatir jika stok BBM tidak tersedia, mengingat BBM menjadi kebutuhan utama, apalagi dirinya yang kerap kali bolak-balik mencari kebutuhan jualan.
"Kalau harga BBM Pertalite ini naik tentu kita berdampak lah, tapi mau gak mau ya tetap kita beli karena kita jualan otomatis mengunakan kendaraan yang butuh BBM. Jadi kalau stok ada harga naik saya rasa masih bisa sedikit diatasi, tetapi kalau barangnya (BBM-red) yang nggak ada ini yang repot dan akan berdampak total," kata Heri kepada Bangkapos.com, Senin (29/8/2022).
Menurutnya, uang Rp10.000 terbilang nominal yang cukup besar, namun untuk biaya kebutuhan di Bangka Belitung terbilang kecil mengingat harga bahan pokok saja saat ini tinggi.
Dikatakan Heri, angka kenaikan BBM dikisaran Rp10.000 per liter masih dalam angka yang wajar, namun tetap harus dipertimbangkan oleh pemerintah.
"Memang kalau dipikir ya harga cabai aja kemarin tembus Rp 100.000 perkilonya, belum lagi kebutuhan bumbu dapur lainnya. Jadi ibaratnya Rp10.000 ini kalau kita belanja tempe hanya dapat tempe aja, belum bumbu, kaya minyaknya, cabe, dan lainnya," keluhnya.
Heri berharap pemerintah dapat mengatasi kenaikan harga BBM dan bahan pokok dengan melihat kondisi perekonomian masyarakat.
"Ya kalau misalkan naik, tentunya harus diiringi kenaikan harga komoditi yang menjadi penghasilan masyarakat, misalkan ada kenaikan harga sawit, timah, dan lainnya," kata Heri.
Harga Angkot bakal Naik
Sementara itu Samsul, Warga Selindung yang berprofesi sebagai sopir angkot menyebut jika dirinya terpaksa harus menaikan harga angkot dari biasanya apabila harga BBM jenis pertalite ini mengalami kenaikan.
Baca juga: Dahsyatnya Amalan Astaghfirullah Wa Atubu Ilaih, Sering Dibaca Nabi, Bisa Dibaca 3 Kali Sehari
Baca juga: Doa Mustajab agar Anak Tidak Nakal dan Melembutkan Hati Si Anak
Baca juga: INGAT, ini Manfaat Teh Hijau Bagi Pengidap Diabetes dan Penderita Radang Usus
Baca juga: Duh, Wajah Maling ini Berakhir Bengkak Setelah Jauh-jauh dari Binjai Curi Motor di Kota Medan
Baca juga: Via Vallen dan Chevra Yolandi Saling Bongkar setelah Menikah, Chevra: Kamu Ngorok Ya
"Ya kalau harga BBM ini naik kita khawatirlah, otomatis kita juga menaikan tarif penumpang dari biasanya. Karena otomatis operasional juga meningkat," ungkap Samsul
Ia tak begitu mempermaslahkan jika ada kenaikan harga, namun stok BBM ini bisa lancar didapatkan.
"Kalau naik yang masih normal gak apa-apa yang penting BBM ada, karena kita angkutan ini bahan baku utama. Jangan udah naik tapi kita sulut beli BBM ini. Semoga Pemerintah mempertimbangkan dengan baik akan wacana kenaikan BBM ini," ucapnya.
Ada 1 Juta Motor dan 702 Angkot di Babel
Berdasarkan data Badan Keuangan Daerah (Bakuda) Bangka Belitung, bahwa terdata jumlah motor di Bangka Belitung (Babel) ada 1.030.591 unit dan angkutan umum atau angkot ada 702 unit.
Artinya sejumlah unit tersebut diharapkan agar tetap bisa membeli BBM jenis pertalite dengan harga lama.
Bambang Patijaya, anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dapil Bangka Belitung, berharap tak ada terjadi kenaikan harga BBM.

"Artinya masih ada keinginan, masyarakat mendapat harga yang lama, harapan masih seperti itu. Presiden pernah bilang loh ya, naiknya BBM itu sedikit saja dengan naik banyak, ribut minta ampun," kata Bambang Patijaya saat dikonfirmasi bangkapos.com, Senin (29/8/2022).
Baca juga: Inilah Persyaratan dan Cara Klaim Saldo JHT Online dan Offline Tahun 2022
Baca juga: Ketika Taufan Damanik Bentak Ferdy Sambo: Kau Jangan Kurang Ajar Sama Komnas HAM
Baca juga: Momen Polwan Tertunduk Sedih di Ruang Sidang, Usap Mata Setelah Ferdy Sambo Dipecat jadi Sorotan
Baca juga: Ketika Hotman Paris Berani Pamer Cincin Berlian ke Andika Perkasa, Sang Jenderal pun Terkaget-kaget
Sebelumnya, pria yang kerap disapa BPJ ini mengatakan kenaikan BBM itu masih dalam isu sehingga belum ada kejelasan yang pasti.
"Isu tentang mau naiknya pertalite atau BBM bersubsidi belum bisa dipertanggung jawaban secara jelas. Pertama dari Komisi VII belum pernah mengeluarkan statmen apapun, menteri ESDM juga belum pernah menyampaikan. Kita mendengar ini sepihak dari pak Luhut kemudian di blow up oleh media," katanya.
(Bangkapos.com/Cici Nasya Nita/ Sela Agustika)