INGAT, ini Manfaat Teh Hijau Bagi Pengidap Diabetes dan Penderita Radang Usus
Di negara Asia, seperti di China, teh hijau telah lama dikenal sebagai minuman herbal karena berbagai manfaatnya dalam membantu menurunkan berat badan
Penulis: Nur Ramadhaningtyas |
BANGKAPOS.COM -- Teh yang berbahan dasar daun tumbuhan Camellia sinensis ini selama berabad-abad digunakan sebagai pengobatan di Jepan dan China.
Ya, teh hijau sudah lama diketahui memiliki banyak manfaat bagi tubuh.
Dilansir Heathline, faktor risiko penyakit jantung menunjukkan bahwa minum ekstrak teh hijau selama empat minggu juga dapat mengurangi kadar gula darah dan menurunkan peradangan usus.
Teh hijau dikenal sebagai sumber antioksidan yang kaya, zat yang membantu melawan peradangan dalam tubuh.
Studi yang dipublikasikan di Current Developments in Nutrition melibatkan 40 peserta, 21 dengan sindrom metabolik--orang dengan kondisi risiko penyakit jantung, diabetes, dan stroke dan 19 orang dewasa sehat.
Baca juga: Jangan Marah Dulu, Ini Tips dr Aisah Dahlan Jika Suami Tak Merespon Istri Saat Bicara
Baca juga: Para istri Bisa Amalkan Doa ini, Dibaca setelah Salat Wajib Agar Suami Semakin Cinta dan Lembut
Baca juga: Bacaan Doa Memohon Disegerakan Jodoh Baik untuk Laki-laki Maupun Perempuan
Mereka diberi ekstrak teh hijau selama 28 hari diikuti dengan plasebo selama 28 hari, dengan satu bulan libur suplemen di antara perawatan.
Para peneliti menemukan bahwa kadar glukosa darah puasa untuk peserta lebih rendah bagi mereka yang mengambil ekstrak teh hijau dibandingkan dengan plasebo.
Perawatan teh hijau dalam penelitian ini juga terbukti mengurangi radang usus yang ditandai dengan penurunan protein inflamasi tinja.
Richard Bruno, seorang profesor nutrisi manusia di The Ohio State University, mengatakan temuan itu menunjukkan manfaat setelah satu bulan.
“Ini memberitahu kita bahwa dalam satu bulan kita dapat menurunkan glukosa darah pada orang dengan sindrom metabolik dan orang sehat, dan penurunan glukosa darah tampaknya terkait dengan penurunan usus bocor dan peradangan usus berkurang – terlepas dari kesehatan. statusnya,” katanya dalam sebuah pernyataan .
“Ini bisa menjadi intervensi sederhana namun kuat untuk orang-orang dengan sindrom metabolik atau mereka yang berisiko. Ini bisa menjadi terapi untuk memulai sementara kami terus mempromosikan perubahan gaya hidup sehat,” kata Olivia Vaughn , ahli gizi diet terdaftar di The Ohio State University Wexner Medical Center.
Gula darah tinggi dapat merusak penghalang usus, sehingga memicu usus bocor, yang pada gilirannya dapat berkontribusi pada sindrom metabolik.
Baca juga: Dibalik Megahnya Arab Saudi, Seperti Ini Kehidupan Petani Tinggal di Gubuk dan Jauh dari Kata Layak
Secara tradisional jika pasien berisiko mengalami sindrom metabolik, mereka direkomendasikan untuk melakukan modifikasi gaya hidup termasuk perubahan pola makan dan penurunan berat badan.
Jangan khawatir, teh hijau bisa dikonsumsi delapan cangkir per hari bila dikonsumsi sebagai minuman, dan enam cangkir per hari untuk ibu hamil.
Lebih dari sekadar minuman, teh hijau kaya akan polfenol, senyawan alami yang memiliki manfaat kesehatan, seperti mengurangi peradangan dan membantu melawan kanker.
