Dilirik Pemprov Babel, Ini Keunggulan Pesawat N219 Nurtanio, Bisa Mendarat Dilandasan Tak Beraspal
Kami tertarik dan akan kami upayakan, karena kalau sudah kita buat tapi tidak kita beli, kualat kita. Begitulah cara kita memajukan
Penulis: Iwan Satriawan CC | Editor: Iwan Satriawan
"Dalam kesempatan ini, PTDI tidak hanya membawa pesawat N219 Nurtanio sebagai static display, namun juga menggelar mini exhibition di dua lokasi berbeda, yaitu di Bandara Internasional H AS Hanandjoeddin dan BW Suite Belitung Hotel," ujar Batara melalui siaran rilis PTDI.
Batara Silaban menjelaskan kegiatan pada Side Event DWG G20 termasuk pameran dengan tema yang terkait dengan ekosistem industri dirgantara, diorganisir oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional RI (Bappenas) dan PTDI.
Acara ini merupakan kesempatan baik bagi pesawat N219 Nurtanio dalam memperoleh dukungan dari pemerintah.
Spesifikasi
Direktur Produksi PTDI Batara Silaban menjelaskan proses pembuatan pertama membutuhkan waktu sekitar 24 bulan tapi selanjutnya selesai dalam waktu tiga bulan.
Ia menjelaskan pesawat N219 Nurtanio memiliki jangkauan terbang maksimal dua jam dengan kapasitas 19 orang.
Selain itu, pesawat juga bisa dimanfaatkan untuk pengangkutan kargo dengan kapasitas sampai 1,7 ton.
"Jadi pesawat ini multipurphose dan cocok melayani rute perintis seperti wilayah Bangka Belitung ini," katanya saat hadir di Belitung.
Siapkan Model Amphibi
Dikutip dari laman Dirgantara Indonesia, N219 Nurtanio digunakan untuk menjangkau wilayah terpencil di Indonesia dan kebutuhan yang terkait dengan ekonomi.
Pesawat N219 Nurtanio juga memiliki konfigurasi yang digunakan untuk menjalankan misi-misi seperti transportasi pasukan, konfigurasi evakuasi medis, transportasi kargo, pengawasan, dan Search and Rescue (SAR).
Model amfibi juga disiapkan untuk jenis pesawat ini.
Mode tersebut dibuat karena Indonesia memiliki bentuk geografis yang memang hampir diselimuti oleh laut sehingga lebih memudahkan dalam penggunaan ketika akan menjangkau wilayah yang lebih banyak dikelilingi air.
Sistem navigasi yang berada di dalam pesawat juga memiliki teknologi avionik dan elektronik.
Sedangkan untuk lebih memudahkan pilot ketika menghadapi wilayah yang berkabut atau hujan lebat, pesawat Nurtanio juga dibekali dengan teknologi terrain alerting dan warning system sehingga pandangan pilot pada sistem kontrolnya terlihat tiga dimensi.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/006092022nurtanio.jpg)