Puan Maharani Tak Lagi Menangis Saat Harga BBM Naik, Begini Ternyata Penjelasan PDIP
Said Abdullah menjelaskan alasan Ketua DPR RI Puan Maharani tak lagi menangis saat pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi seperti Pertalite dan ...
BANGKAPOS.COM -- Ketua DPR RI Puan Maharani disindir oleh para pengunjuk rasa saat menyampaikan aspirasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak ( BBM ) di depan Gedung DPR RI Jakarta, Selasa (6/9/2022) siang tadi.
Sindiran kepada Puan Maharani lantaran yang kini tidak lagi menangis saat harga BBM naik.
Padahal dulu di tahun 2018 saat Puan Maharani masih menjadi anggota DPR tampak menangis saat Presiden SBY menaikkan harga BBM.
Lalu apa reaksi PDIP?
Ketua DPP PDIP Said Abdullah menjelaskan alasan Ketua DPR RI Puan Maharani tak lagi menangis saat pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Solar.
Baca juga: Heboh Luna Maya Keceplosan saat Bermain Games Bersama Sonny Tulung, A, A, A, Ariel
Baca juga: Sakit Hati Diintimidasi, Aipda Rudi S Tembak Aipda Karnain Hingga Tersungkur di Depan Anak Istrinya
Baca juga: Inilah Mobil dan Motor yang Tak Boleh Lagi Beli Pertalite Mulai September 2022, LCGC Amankah?
Baca juga: Kondisi Rumah Farel Prayoga di Banyuwangi Setelah Viral, Bagian Dapur Mulai Direnovasi
Baca juga: Buruan Daftar! Lowongan Kerja Lion Air untuk Lulusan D3-S1 Semua Jurusan, Ditutup 19 September 2022
Baca juga: 5 Bacaan Doa Agar Terlihat Cantik dan Bercahaya, Aura Wajah Terpancar Setiap Hari
Ia berdalih kondisi geopolitik saat ini dan era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berbeda.

"Kondisinya kan berbeda, kondisi hari ini dunia, kita sadar nggak sih kalau ini persoalan geopolitik," kata Said di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (6/9/2022) seperti dikutip dari Kompas.TV.
Menurut dia, sejumlah kondisi yang berbeda tersebut antara lain penolakan Arab Saudi dan negara-negara eksportir minyak menambah alokasi minyak di pasaran, pandemi Covid-19 yang melanda dunia serta perang Ukraina-Rusia.
"Dulu apa sih problematiknya? Sekarang apa? Kan beda, pandemi, minyak hancur sehancur-hancurnya. Tingkat permintaan tinggi, tiba tiba ada perang. Padahal rantai pasok global belum sempurna, goyang semua negara," kata Said.
Ia meminta publik objektif dalam melihat fakta yang ada. Sebab, fakta sekarang tidak bisa disamakan dengan sepuluh tahun lalu.
"Mari fakta demi fakta, kita pelajari bersama kemudian kita ambil kebijakan, bedanya gimana," kata Said.
Disindir Pengunjuk Rasa
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, ribuan buruh berunjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di depan gerbang utama Kompleks Parlemen atau Gedung DPR RI Jakarta pada Selasa (6/9/2022).
Baca juga: Harga BBM Naik, Driver Ojol Lesu, Sopir Bus di Basel ini Pastikan Tarif Angkutan Naik Rp5 Ribu
Baca juga: Bisa Dibaca Setiap Pagi, Ini Bacaan Doa Agar Mendapatkan Rezeki Berlimpah, Termasuk Bebas Utang
Baca juga: Inilah Daftar Harga Motor Listrik Gesits 2022 di 34 Provinsi di Indonesia, Pilih 1 atau 2 Baterai
Baca juga: INGAT! Hindari 6 Kebiasaan Buruk Ini Jika Anda Tak Ingin Alami Stroke di Usia Muda
Baca juga: Daftar Perbandingan Harga BBM di SPBU Pertamina, Shell, dan Vivo di Indonesia
Dalam orasinya, seorang orator menyebut nama Ketua DPR RI Puan Maharani.
Di atas mobil komando, sang orator menyatakan bahwa dalam unjuk rasa hari ini mereka mencari Puan Maharani.