Berita Pangkalpinang
Sempat Berjaya dan Jadi Pusat Sentra Kuliner, Pasar Mambo Pangkalpinang Kini Redup
Gapura besar berikut dengan bagian kanopi yang tak beratap menjadi pemandangan awal tatkala memasuki kawasan sentra kuliner
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Gapura besar berikut dengan bagian kanopi yang tak beratap menjadi pemandangan awal tatkala memasuki kawasan sentra kuliner Pasar Mambo Pangkalpinang.
Terlihat banner bergantungan di atas warung kecil dengan tulisan macam hidangan yang dijual, seperti bubur kacang hijau, pecel lele, dan sate.
Aneka tulisan kuliner milik pedagang di Jalan Kapten Sulaiman Arief, Kecamatan Rangkui tersebut, tinggal sebagian dari banyaknya pedagang di era keemasan Pasar Mambo.
Nama Pasar Mambo memang sejak dahulu dikenal akan keramaiannya yang menjadi sentra kuliner Pangkalpinang.
Baca juga: Proses Diversi Gagal, Remaja Pelaku Asusila Terhadap Balita Tetap Jalani Proses Hukum
Baca juga: Tiga Bulan Ada Delapan Kasus Curat di Bangka Barat, Masyarakat Harus Waspada Tinggalkan Rumah
Berbagai masyarakat penjuru Bangka Belitung berbondong-bondong mengunjungi pasar yang terletak tak jauh dari Masjid Jamik ini.
Banyaknya pilihan kuliner dan letaknya yang berada di pusat kota, menjadi alasan masyarakat rela jauh-jauh berkunjung ke tempat ini.'
Saat malam tiba, sejumlah tenda menjual beragam makanan bisa dijumpai Pasar Mambo. Maka tak heran tempat ini selalu ramai.
Namun, aktivitas di pasar tersebut kini tidak seramai dulu. Pedagang yang dulunya berhimpitan kini menghilang satu persatu, tak lagi banyak pedagang yang berjualan. Bahkan beberapa ruko pun tak lagi beroperasi.
Sap (52) seorang pedagang mengungkapkan aktivitas di pasar itu, kini sangatlah jauh berbeda dibandingkan saat dirinya masih muda dan gagah menjual berbagai jenis makanan serta minuman, seperti kopi dan dan teh.
Dia menjelaskan penjual kuliner malam di daerah itu sudah sepi dan tidak merata.
Berbeda dengan era keemasan dulu. Pedagang kuliner berhimpitan namun banyak pula pembeli yang datang sehingga perputaran uang sangat kencang.
Tak tanggung-tanggung, saat di puncak kejayaannya, Sap mampu meraih omzet Rp3 juta rupiah dalam seharinya dengan berjualan makanan.
Namun kondisi sekarang berbeda drastis, mendapatkan omzet Rp500.000 saja sulit.
"Saya itu kurang lebih sudah puluhan tahun berjualan di sini jadi sangat terasa perbandingannya," ucapnya kepada Bangkapos.com Jumat (16/9/2022) siang.
Baca juga: Nikita Mirzani Ditemani Fitri Salhuteru Datang ke Bangka Belitung, Ada Apa?
Baca juga: Ada Event FMF, Pelaku UMKM di Kawasan Alun-alun Akui Sepi Pembeli, Minta Akses Jalan Jangan Ditutup
Perempuan yang telah berjualan sejak tahun 1990 itu mengakui Pasar Mambo kini tak lagi berjaya, apalagi saat pandemi Covid-19 melanda.