Bekal Setelah Bebas, Warga Binaan Lapas Perempuan Pangkalpinang Dibekali Keterampilan Hidroponik

Lapas Perempuan Pangkalpinang tergolong Lapas yang minimalis dengan ruang kosong yang sangat terbatas, ditambah memang tidak memiliki lahan tanah...

ist Humas Lapas Perempuan
Ilustrasi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas III Pangkalpinang dibawah jajaran Kantor Wilayah (Kanwil) Kementrian Hukum dan HAM (kemenkumham) Bangka Belitung memanen sayur pakcoy di kebun hidroponik, hasil dari kegiatan binaan di Lapas perempuan, Rabu (8/9/2021) 

Pedagang Akui Sayuran Hidroponik Lebih Tahan Lama

Sebagian orang mengklaim menanam sayur dengan cara hidroponik dapat meningkatkan nutrisinya, sehingga hasilnya lebih sehat daripada tanaman yang ditanam dengan cara biasa.

Hal ini pulalah membuat para pedagang di pasar induk pembangunan Kota Pangkalpinang senang menjual sayuran hidroponik.

Bahkan kata Popo (40) pedagang sayuran di pasar induk pembangunan Kota Pangkalpinang, sayur hidroponik lebih tahan lama dibandingkan dengan sayuran yang ditanam di tanah biasa.

Sehari kata Popo, sayuran hidroponik habis hingga 5 kilogram. Dari segi harga juga berbeda, seperti sayur selada hidroponik seharga Rp6.000 dan sayur selada biasa Rp3.000.

"Kalau sayuran hidroponik ni lebih tahan lama, sampai dua hari dia (sayur-red) tidak layu tetap segar," kata Popo saat ditemui Bangkapos.com, Selasa (27/9/2022).

Dia mengakui, kadang sayuran hidroponik lebih diminati para pembeli lantaran lebih segar dan sehat.

Baca juga: Outfit Luna Maya di Milan Fashion Week 2022, Harganya Tak Mahal Penampilannya Tetap Stylish

Baca juga: Inilah Larangan yang Sering Dilanggar Jemaah Haji dan Umrah di Masjidil Haram Arab Saudi

Baca juga: Bacaan Doa Agar Diterima Kerja, Baca Secara Rutin dan Bersungguh-sungguh

Baca juga: dr Aisah Dahlan Ungkap Dampak Negatif Jika Istri Menegur Suami di Depan Orang Banyak

Baca juga: Unik, Orang Indonesia Belanja Bisa Gunakan Uang Rupiah di Negara Ini dengan Sebutan Jokowi

"Kadang memang banyak yang nanya hidroponik, karena lebih segar dan sehat katanya. Tapi kami tetap jual dua-duanya, sayur biasa kami jual dan sayur hidroponik jual juga," sebutnya.

Hanya saja kata Popo, masih sedikit para petani sayur hidroponik sehingga membuat pasikan di pasar masih kurang.

"Seperti hari ini cuma ada sayur selada yang hidroponik, coba kalau lebih banyak petaninya dan bermacam-macam sayuran, bisa jadi banyak pilihan pembeli," tuturnya.

Senda dengan Popo, Erwandy pedagang sayur mengaku sayur hidroponik memang lebih tahan lama dibanding sayuran yang ditanam dengan media tanah.

"Kalau hari ini sayur hidroponik tidak ada, yang nganterin belum datang. Kalau yang cari sebetulnya banyak, cuma sayurnya dikit," sebutnya.

Dari segi harga, kata Erwandy sayur hidroponik lebih mahal dibandingkan sayur biasa. Selisih hingga Rp3.000 - Rp4.000.

Jadi Incaran Pembeli Sebab Lebih Segar

Septi (32) warga Kota Pangkalpinang ini mengaku lebih senang mengkonsumsi sayuran hidroponik dibandingkan sayur biasa sebab lebih segar dan sehat.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved