Berita Pangkalpinang
Gaji Guru Honorer Pangkalpinang Dirapel, Kadis Pendidikan Babel Jelaskan Alur Pencairannya
Guru honorer Pangkalpinang mengeluh gajian setelah dua bulan bahkan tiga bulan bekerja. Belum lagi gaji yang diperoleh tidak dibayarkan utuh
Penulis: Ardhina Trisila Sakti CC | Editor: Ardhina Trisila Sakti
"Itu terpaksa karena tidak pegang uang selama tiga bulan, jadi mau makan apa?," keluhnya kepada Bangkapos.com Senin (10/10/2022) sore.
Sebagai seorang guru honorer yang telah mendapatkan SK honorer dari Dinas Pendidikan Bangka Belitung, perempuan berusia 25 tahun itu seharusnya menerima gaji Rp2,8 juta setiap bulan.
Namun gaji tersebut tak langsung diterimanya setiap bulan karena adanya keterlambatan.
Kata Yolanda, keterlambatan gaji guru honorer itu telah berlangsung sejak Januari 2022 lalu.
Pihaknya baru menerima gaji setelah dua bulan bahkan tiga bulan bekerja.
Belum lagi gaji yang diperoleh hanya dibayarkan satu bulan saja.
"Kita itu sistem gajinya dirapel, saya bekerja dua bulan tapi dibayarnya itu gaji satu bulan saja. Kalau dibayar utuh ya tidak apa-apa kalau dirapel, bahkan kemarin hampir 3 bulan kita baru digaji," jelasnya.
Baca juga: Harta Kekayaan Irjen Teddy Minahasa Kapolda Jatim Baru, Pengganti Irjen Nico Afinta
Baca juga: Siapa Novita Kurnia Putri, WNI yang Jadi Korban Salah Tembak Remaja di Amerika saat Santai Mengetik
Baca juga: Personel Polresta Malang Gelar Aksi Sujud Minta Maaf Atas Tragedi Kanjuruhan
Saat momentum Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijiriyah beberapa waktu lalu, pihaknya tak kunjung mendapatkan gaji pokok melainkan uang Tunjangan Hari Raya (THR) saja.
Akibatnya para guru honorer kerap menerima gaji setelah dua bulan bekerja. Itu pun tidak dibayar utuh melainkan satu bulan saja.
Hal tersebut terus berlanjut hingga saat ini sampai tiga bulan bekerja baru digaji.
Bahkan, dirinya sampai tak mengingat tanggal gajian saking sering terlambat gaji yang dikucurkan oleh pemerintah daerah.
Yolanda lantas mengaku tak enak dirinya kerap mengutang karena gaji yang sering telat.
Sebab sebagai ibu rumah tangga, banyak sekali biaya yang harus dikeluarkan. Apalagi dirinya bersama suami juga merantau di Kota Pangkalpinang.
"Ini sudah terlalu sering, kasian guru honorer, kita juga butuh uang untuk makan karena kerja kalau tidak digaji dan tidak pegang uang itu bagaimana rasanya, "ujarnya.
Oleh karena itu, dirinya berharap pemerintah dapat menindaklanjuti hal ini, agar para guru honorer dapat digaji tepat waktu sehingga ekonomi keluarga dapat tebantu.