Malas Antre Pertalite Beralih Ke Pertamax, Siap-siap Mesin Motor Dibongkar Mekanik

Kebiasaan beralih membeli Pertalite ke Pertamax ternyata berisiko terhadap mesin kendaraan.

Editor: fitriadi
Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah
Petugas SPBU melayani pembelian Pertalite di SPBU Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung, Jumat (1/7/2022). Sebagian pengendara malas antre Pertalite di SPBU karena antreannya panjang. Ternyata, kebiasaan beralih membeli Pertalite ke Pertamax ternyata berisiko terhadap mesin kendaraan. 

BANGKAPOS.COM - Sebagian pengendara malas antre membeli Pertalite di SPBU karena antrean BBM jenis ini sering mengular.

Mereka kemudian beralih antre membeli Pertamax karena antreannya tidak panjang.

Keperluan mendesak menjadi alasan pengendara tidak mau antre berlama-lama untuk membeli Pertalite.

Nah, kebiasaan beralih membeli Pertalite ke Pertamax ternyata berisiko terhadap mesin kendaraan.

Ada efek negatif motor berkompresi mesin rendah jika diisi bensin dengan oktan tinggi seperti Pertamax.

Seperti kita ketahui, semakin tinggi nilai oktan bensinnya maka semakin sulit untuk terbakar.

"Mesin dengan kompresi rendah enggak mampu membakar sempurna bensin yang punya oktan tinggi," ucap Dicky Nurjaman selaku Teknisi R Pit Yamaha Harapan Motor, dilansir dari GridOto beberapa waktu yang lalu (03/21).

Baca juga: Bensin Pertalite Disebut Boros, Pemerintah Akhirnya Turun Tangan Lakukan Pengujian, Begini Hasilnya

Baca juga: Bahaya Mencampur Pertalite dan Pertamax, Ahli ITB Ungkap Fakta Soal Mesin Motor Ngelitik

Baca juga: Benarkah Pertamax Lebih Irit Dibanding Pertalite?

"Efeknya, masih ada sisa bensin yang enggak terbakar di ruang bakar," tambahnya.

Dengan kata lain, mesin kompresi rendah pakai bensin oktan tinggi membuat proses pembakaran di ruang bakar jadi enggak sempurna.

Proses pembakaran yang enggak sempurna membuat performa motor menurun dan konsumsi bensin jadi lebih boros.

"Nah, sisa bensin yang tidak terbakar tadi juga bisa mencemari komponen mesin lainnya," lanjut Dicky.

Yang bahaya kalau sisa bensin itu masuk ke bak oli melalui celah antar piston dan liner.

"Kalau sisa-sisa bensin yang tidak terbakar itu kemudian bercampur dengan oli mesin, bisa terjadi fuel dilution," ujar Dicky saat ditemui di Jalan Raya Citayam No.11Q, Depok, Jawa Barat

"Bensin membuat oli mesin jadi lebih encer dan cepat rusak, sehingga oli tidak mampu menahan gesekan antar part secara maksimal," tambahnya.

Makanya, ada beberapa penyesuaian yang perlu dilakukan saat kalian ingin pakai bensin oktan tinggi di mesin motor berkompresi rendah.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved