Berita Bangka Tengah
Madu Pelawan Wakili Provinsi Babel di Ajang Pemeran Kuliner dan Pangan Nusantara 2022,
Prestasi membanggakan ditorehkan dari Desa Namang, Kecamatan Namang, Bangka Tengah (Bateng).
Penulis: Arya Bima Mahendra |
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Prestasi membanggakan ditorehkan dari Desa Namang, Kecamatan Namang, Bangka Tengah (Bateng).
Pasalnya, satu di antara sejumlah produk andalan dari desa tersebut terpilih mewakili Provinsi Bangka Belitung (Babel) dalam Pameran Kuliner dan Pangan Nusantara 2022 di Indonesia Conversation Exhibition (ICE), Tanggerang.
Selama lima hari, terhitung dari tanggal 19-23 Oktober 2022, produk madu andalan tersebut dipamerkan dan disaksikan oleh berbagai kalangan dari seluruh Indonesia.
Bahkan, diantara 100 stand pangan dan kuliner lain yang berasal dari berbagai provinsi, produk Madu Pelawan tersebut sempat menarik perhatian dan dibeli langsung oleh Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan.
Kepala Desa Namang, Zaiwan merasa bangga dan terhormat karena bisa memperkenalkan produk dari desanya ke tingkat nasional.
"Acara Pameran Kuliner dan Pangan Nusantara 2022 ini dihadiri sekitar 30 ribu pengunjung. Ini adalah kesempatan kita untuk memperkenalkan kepada khalayak ramai produk Madu Pelawan," ungkap Zaiwan kepada Bangkapos.com, Kamis (20/10/2022).
Dia menjelaskan, selain Madu Pelawan, ada tiga produk lainnya yang mewakili Provinsi Bangka Belitung dalam acara pameran berskala nasional tersebut yakni Lada Hitam Bangka, Lada Putih Bangka dan Teh Pucuk Pelawan.
"Kami bersama dengan ibu-ibu PKK dari Bangka Tengah dengan senang hati mempromosikan produk-produk kita," ujarnya.
Lanjut dia, hutan pelawan yang ada di Desa Namang itupun sebelumnya pernah memperoleh penghargaan dari Menteri Kehutanan RI pada tahun 2010 malam.
"Waktu itu kami mendapatkan penghargaan karena telah menjaga dan melindungi hutan pelawan. Alhamdulillah tahun ini, produk-produk yang dihasilkan dari hutan pelawan tersebut bisa kita pamerkan di tingkat nasional," kata dia.
Zaiwan berujar, pihaknya akan terus berinovasi untuk mengembangkan hutan pelawan ini agar bisa membantu menggerakkan ekonomi masyarakat desa.
"Tidak akan sampai disini saja, kami akan terus mengembangkan apa yang ada dan berpotensi dari hutan pelawan," ujarnya.
Diharapkan agar hal tersebut dapat membantu perekonomian masyarakat sekitar dan membuat wisata Hutan Pelawan dan Desa Namang menjadi tersohor dan semakin dikenal khalayak ramai.(Bangkapos.com/Arya Bima Mahendra)