Siapa Rudolf Tobing, Pembunuh Wanita yang Senyum Saat Dorong Mayat, Pendeta Gilbert Ungkap Sosoknya

Sosok Rudolf Tobing, pembunuh wanita muda di apartemen sudah terungkap. Rudolf membuat publik geram karena mendorong mayat dalam troli lalu tersenyum

Kolase TribunJakarta.com/Instagram
Christian Rudolf Tobing (36), tersangka pembunuhan berencana terhadap wanita, Ade Yunia Rizabani alias AYR alias Icha (36), di apartemen Jakarta Timur dan jasadnya dibuang di kolong Tol Becakayu Bekasi, pernah menjadi pendeta muda di GBP Kasih Allah Ministry (KAM) Kota Bogor 

"Dia seorang Pendeta Muda pada tahun 2021. Masih baru masih anget. Masih dalam penggodokan masih dalam pembinaan. Jadi, di kita itu ada Pendeta Pembantu, Pendeta Muda, dan Pendeta," kata Charles saat dijumpai di GBP KAM, Jumat (21/10/2022).

Charles menjelaskan, sosok Rudolf sebagai pendeta muda hanyalah untuk menyampaikan khotbah ketika ditugaskan.

"Hubungan dia hanya seorang pendeta muda untuk ditugaskan khotbah. Diluar dari itu tidak ada dan tidak punya kewenangan," ungkapnya.

Charles pun memastikan, bahwa sosok Rudolf tidak mempunyai jabatan lain selain Pendeta Muda.

Meski begitu, ditegasakan Charles, kasus yang sedang menimpa Rudolf ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan gereja.

Dirinya pun memastikan, bahwa Rudolf sudah dinonaktifkan sebagai Pendeta Muda sejak tiga bulan yang lalu.

"Sudah tiga bulan tidak aktif. Sekitaran Juli akhir lah. Sekarang Oktober," tambahnya.

Charles pun memastikan, tindakan yang dilakukan Rudolf ini merupakan tindakan pribadi Rudolf.

"Memang pribadi dia. Tidak ada urusan dengan gereja. Gereja tidak tahu langkah dia. Sudah tidak aktif selama tiga bulan juga," tandasnya.

Secara terpisah, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Panjiyoga Indrawienny menjelaskan, tersangka Rudolf Tobing dalam pemeriksaan mengaku sebelumnya pernah pendeta muda di salah satu gereja.

Keterangan tersebut pun kini tengah didalami kembali oleh penyidik.

"Pengakuan tersangka pernah menjadi pelayan di gereja, ini sedang kami dalami. Ada informasi yang bersangkutan pendeta muda di salah satu gereja, dan ini sedang didalami," ujar Panjiyoga, Jumat (21/10/2022).

Selain itu, lanjut Panjiyoga, pelaku R juga mengaku bekerja sebagai terapis untuk anak berkebutuhan khusus.

Dia pun sempat mengenyam pendidikan di Amerika Serikat sampai akhirnya dideportasi.

"Tersangka pernah kuliah di Amerika, namun dipulangkan karena pelaku dideportasi dan melanjutkan sekolah teologi dan lulus tahun 2015," ungkap Panjiyoga.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved