Berita Pangkalpinang
Mau Bepergian, Warga Bingung Stok Vaksin Covid-19 di Pangkalpinang Kosong, Ini Penjelasan Kadinkes
Stok vaksinasi Covid -19 di Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kosong.
Penulis: Nurhayati CC | Editor: nurhayati
BANGKAPOS. COM, BANGKA -- Stok vaksinasi Covid -19 di Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kosong.
Untuk itu layanan vaksinasi Covid-19 di sejumlah fasilitas kesehatan di Kota Pangkalpinang, dihentikan sementara karena ketiadaan stok vaksin.
Seperti yang terjadi di Puskesmas Girimaya.
Beberapa warga yang datang untuk melakukan vaksinasi Covid-19 terpaksa harus pulang.
Bahkan, ada warga yang telah mendatangi beberapa puskesmas di Pangkalpinang, tetapi tidak kunjung mendapatkan vaksin Covid-19.
"Sudah dua puskesmas saya datangi, Puskesmas Girimaya dan Taman Sari tapi sama-sama kosong," ungkap Rumi (40) kepada Bangkapos.com, Selasa (25/10/2022).
Ia mengaku, sudah dua hari terakhir mendatangi sejumlah fasilitas kesehatan untuk memperoleh vaksinasi Covid-19.
Namun dari beberapa tempat tersebut tidak mendapatkan vaksin.
Padahal ia ingin mendapatkan vaksinasi dosis ketiga alias booster atau penguat.
Pasalnya ia akan melakukan perjalanan ke luar daerah.
Di mana vaksin Covid-19 booster atau penguat sendiri masih menjadi syarat.
"Rencananya mau keluar daerah, tapi kalau enggak ada vaksin mau gimana. Paling alternatif lain pakai tes," ucapnya.
Sementara itu seorang petugas kesehatan di Puskesmas Girimaya menyebut vaksin Covid-19 sudah kosong sejak dua pekan terakhir.
"Sudah kosong hampir dua minggu ini pak," ucapnya.
Selain di Puskesmas Girimaya, penghentian pelayanan vaksin Covid-19 di Puskesmas Taman Sari, Puskesmas Pasir Putih dan Puskesmas Melintang.
Di beberapa fasilitas pelayanan kesehatan juga tidak melayani vaksinasi Covid-19 untuk sementara waktu karena kosongnya vaksin.
Kepala Puskesmas Taman Sari, Andi Sartono mengatakan, kekosongan stok vaksin Covid-19 sendiri sudah terjadi sekitar dua pekan lalu.
Alhasil, pelayanan vaksinasi tidak bisa berjalan untuk sementara waktu.
"Vaksin Covid-19 kosong, kira-kira sejak awal bulan Oktober, " ungkap Andi.
Menurut dia, stok vaksin tak hanya habis di gudang penyimpanan vaksin di Dinas Kesehatan saja melainkan juga di puskesmas.
Padahal saat ini banyak masyarakat yang mencari vaksin Covid-19, terutama dosis ketiga atau booster.
Pasalnya, vaksin booster telah menjadi syarat wajib untuk melakukan sejumlah kegiatan, salah satunya perjalanan ke luar daerah menggunakan jalur udara.
Oleh karenanya pihaknya masih menunggu distribusi dari Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang.
"Namun kami hanya bisa menunggu distribusi dari dinas kesehatan," sebutnya.
Semua Jenis Vaksin Covid-19 Kosong
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, dr Masagus M Hakim mengatakan, pihaknya sendiri saat ini memang tidak melakukan pelayanan vaksinasi Covid-19 sementara waktu hingga waktu yang belum ditentukan.
Kondisi ini dikarenakan stok vaksin yang kosong di gudang penyimpanan. Kekosongan ini berlaku bagi semua jenis vaksin, mulai dari vaksin jenis Sinovac, AstraZeneca, Pfizer dan Moderna.
"Untuk vaksin kita kosong, sudah beberapa hampir satu minggu ini," kata Hakim.
Hakim memaparkan, pihaknya sendiri sudah bersurat kepada pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan untuk meminta stok vial vaksinCovid-19.
Namun sampai saat ini belum ada tindak lanjut dan masih belum dikirim. Karena stok vaksin di sejumlah kota juga habis, tak hanya di Pangkalpinang saja.
Sepengetahuan dirinya saat ini vaksin Covid-19 masih dalam proses relokasi dari daerah-daerah lain.
Kementerian Kesehatan masih terus mengupayakan relokasi vaksin Covid-19 dari sejumlah daerah yang masih memiliki banyak stok vaksin.
Menurut dia, terdapat sejumlah daerah yang merupakan wilayah cukup aktif dalam vaksinasi Covid-19 sehingga cepat habis dibandingkan tempat-tempat lainnya.
"Kita sudah melakukan permintaan kepada pusat dan tetap kosong," jelas Hakim.
Ketidaktersediaan vaksin Covid-19 tersebut berlaku bagi semua jenis dosis, mulai dari dosis pertama hingga dosis lanjutan atau booster.
Pihaknya sudah mencoba berbagai cara untuk mendapatkan distribusi vaksinasi.
Namun sampai kini belum ada kepastian waktu vaksin bisa datang ke Kota Pangkalpinang.
Untuk itu pihaknya sudah terus berkoordinasi dengan pemerintah provinsi terkait stok vaksin.
Ia juga memperkirakan stok vaksin di aparat TNI dan Polri juga kemungkinan sudah kosong.
"Kita juga sudah minta ke Dinas Kesehatan Provinsi Bangka Belitung, tetapi belum ada stok vaksin," kata Hakim.
Tidak Berpengaruh
Pemerintah Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung memastikan tidak adanya ketersediaan vaksinasi Covid-19 tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perkembangan kasus aktif saat ini.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, dr Masagus M. Hakim mengatakan, kosongnya stok vaksin hingga dihentikan sementara pelaksanaan vaksinasi di fasilitas pelayanan kesehatan hingga waktu yang belum ditentukan, tidak berdampak kepada kenaikan kasus Covid-19.
Ia mengklaim kasus Covid-19 masih terkendali.
Bahkan saat ini kondisi perkembangan kasus aktif Korona tidak lagi berbahaya seperti beberapa tahun lalu.
“Kita sudah merasa tidak terlalu berbahaya, saat ini masih terkendali,” kata Hakim kepada Bangkapos.com, Selasa (25/10/2022).
Terkendalinya kasus Covid-19 ini papar Hakim, juga dipengaruhi oleh capaian vaksinasi yang sudah cukup tinggi.
Sampai kini vaksinasi Covid-19 di Kota Pangkalpinang sudah mencapai 174.794 orang atau 91,67 persen untuk dosis pertama.
Sedangkan untuk dosis kedua sebanyak 150.863 orang atau terealisasi sebesar 79,12 persen.
Vaksinasi booster atau penguat alias ketiga terealisasi sebesar 58.930 orang atau 39,80 persen dari target 190.668 orang. Untuk vaksin keempat khusus tenaga kesehatan sudah 924 orang atau 40,47 persen.
“Jadi sudah terbentuk herd immunity atau kekebalan komunal. Mudah-mudahan masih aman,” jelas Hakim.
Di sisi lain menurutnya, penambahan kasus aktif saat ini berkisar dibawah 10 kasus per hari.
Meski tambahan kasus tidak banyak, akan tetapi penyebaran Covid-19 masih ada. Apalagi saat ini, status pandemi Covid-19 belum dicabut oleh pemerintah.
Sampai 24 Oktober 2022 ini kasus aktif di Kota Pangkalpinang masih tersisa 12 orang.
Mereka semuanya merupakan pasien yang terkonfirmasi kurang dari satu pekan terakhir dan masih menjalani perawatan.
Dengan begitu secara kumulatif total kasus Covid-19 di daerah ini mencapai 17.980 kasus sejak diumumkan pertama kalinya pada Maret 2020 lalu.
Rinciannya kasus konfirmasi bergejala sebanyak 12.989 kasus. Konfirmasi tanpa gejala 4.991 kasus serta sembuh dari Covid-19 sebanyak 17.647 kasus.
“Kasus meninggal konfirmasi 321 orang. Walaupun ada yang positif Convid-19 tetapi kasus meninggalnya sudah tidak ada lagi,” sebutnya.
Oleh karena itu kata Hakim, saat ini terpenting yakni edukasi kepada masyarakat terkait dengan masa transisi pandemi menuju endemi. Vaksin memang tidak mencegah transmisi penularan, tetapi bisa menurunkan angka kesakitan yang fatal, bahkan kematian.
“Memang vaksin ini penting, kita masih terus mencoba meminta ke pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat,” kata Hakim.
Tunggu Juknis Pusat
Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Bangka, Boy Yandra juga menyebutkan untuk stok vaksin Covid-19 di Kabupaten Bangka saat ini kosong, karena masih menunggu juknis dari pemerintah pusat.
"Semoga stok vaksin Covid-19 ini segera datang kembali ke Kabupaten Bangka agar tetap bisa melayani masyarakat," harap Boy Yandra.
Dia mengimbau agar masyarakat selalu waspada dan menerapkan protokol kesehatan jika hendak beraktifitas di luar rumah, karena wabah pandemi Covid-19 hingga saat ini masih ada.
"Bila anda merasa sakit demam segera berobat ke pelayanan kesehatan guna mengantisipasi apakah anda ada kemungkinan terpapar virus Covid-19 atau penyakit lainnya, semoga Kabupaten Bangka cepat kembali ke zona aman atau zona hijau," saran Boy Yandra.
Hubungi Kemenkes
Berdasarkan data Tim Surveilance dan Epidemiologi KKP Kelas III Pangkalpinang, hingga 15 Oktober 2022, cakupan vaksin 3 atau booster di Bangka Belitung baru 32,34 persen.
Angka tersebut lebih besar bila dibanding cakupan nasional, yakni 27,41 persen.
Juru Bicara Vaksinasi sekaligus Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas III Pangkalpinang, dr Bangun Cahyo, mengatakan, paling besar cakupan booster itu di Belitung Timur.
"Paling besar pada Kabupaten Belitung Timur 39,06 persen dan paling kecil Kabupaten Bangka 26,48 persen," kata Bangun, Minggu (16/10/2022).
Pemerintah terus melakukan percepatan untuk cakupan vaksinasi booster sesuai arahan pemerintah pusat untuk menekan kasus Covid-19.
Namun dia membeberkan, saat ini kondisi stok vaksin menipis.
"Upaya saat ini supaya stok naik," ucapnya.
Belum disampaikan secara jelas kapan stok vaksin Covid-19 akan kembali tiba, akan tetapi pihaknya sudah mengajukan ke pusat.
"Memang sudah kita koordinasikan ke Kementerian Kesehatan, stok vaksin Covid-19 secara nasional memang terbatas," kata Bangun.
Diketahui cakupan vaksinasi lengkap atau dosis kedua di Provinsi Kpulauan Bangka Belitung baru sebanyak 74,67 persen dari total sasaran (1.1283.021 orang)
Rinciannya paling besar di Kabupaten Belitung 82,44 persen dan paling kecil di Kabupaten Bangka 69,97 persen.
(Bangkapos.com/Cepi Marlianto/Edwardi/Cici Nasya Nita)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/20220621-Kepala-Dinas-Kesehatan-Kota-Pangkalpinang-Dr-Masagus-M-Hakim.jpg)