Ismail Bolong Berasal dari Keluarga Terpandang, Ayahnya Ternyata Panrita Terkenal di Sibulue Bone

Haji Bolong sejak dulu dikenal sebagai pembaca doa bagi warga setempat yang membangun rumah dan mendoakan orang sakit. Orang Bugis menyebutnya se...

TRIBUNKALTIM.CO/ISMAIL USMAN
Tangkapan layar video pengakuan Ismail Bolong terkait bisnis tambang ilegal miliknya. 

BANGKAPOS.COM, WATAMPONE -- Sosok Ismail Bolong (46) yang merupakan mantan polisi dan kini jadi pengusaha pengepul batu bara tengah jadi sorotan.

Ismail Bolong adalah orang yang ada dalam sebuah video viral dan menyebut telah memberi uang setoran ke Kabareskrim.

Ismail Bolong siapa?

Ismail Bolong berasal dari keluarga terpandang di Desa Manajeng, Kecamatan Sibulue, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Dikutip dari Tribun Timur, Haji Bolong, ayah Ismail Bolong (46), dulu bekerja sebagai petani penggarap sawah.

Baca juga: Bolong Minta Maaf ke Bareskrim soal Video Setor Uang Tambang Miliaran Rupiah ke Petinggi Polri

Baca juga: Meta Akhirnya PHK 11.000 Karyawan, Kelompok Big Tech Makin Pudar, Hegemoni FAANG Berakhir?

Baca juga: Sertu Rizka Nurjanah Prajurit Kesayangan Istri Jenderal Andika, Ini Status Terakhirnya Sebelum Wafat

Di usia sepuh, kini Haji Bolong hanya tinggal di rumah karena tak lagi kuat secara fisik.

Pendengarannya juga tak lagi normal sehingga dia tak bisa sama sekali merespons lawan bicaranya.

Rumah keluarga Ismail Bolong tampak di Dusun Pajalele, Desa Manajeng, Kecamatan Sibulue, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Rumah keluarga Ismail Bolong tampak di Dusun Pajalele, Desa Manajeng, Kecamatan Sibulue, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel). (TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR)

Selain petani, Haji Bolong sejak dulu dikenal sebagai pembaca doa bagi warga setempat yang membangun rumah dan mendoakan orang sakit.

Orang Bugis menyebutnya sebagai panrita (orang cerdik/pandai, ahli).

Warga tak akan meletakkan batu pertama sebelum memanggil Haji Bolong membaca doa.

"Sampai jarak 6 Km dari sini (rumah Haji Bolong di Manajeng), orang-orang kenal dia," kata Haji Syamsuddin, menantu Haji Bolong sekaligus ipar Ismail Bolong, Kamis (10/11/2022) siang.

Jika ingin mendatangi rumah keluarga Ismail Bolong, cukup menyebut nama Haji Bolong agar tak kesasar atau tersesat.

Warga yang ditanya pun akan mudah menunjukkan arah atau memandu.

Baca juga: Begini Penampakan Wanita Pemeran Video Kebaya Merah di Kantor Polisi, Ternyata Telah Buat 92 Video

Baca juga: Sumeni, Sosok Mata-mata Perempuan Asal Sragen yang Fenomenal, Mampu Taklukan Tentara Hindia-Belanda?

Baca juga: Video Detik-Detik Prajurit TNI Jatuh dari Ketinggian 1.600 kak Saat Latihan Terjun, Ini Sebabnya

Kamis siang tadi, Tribun-Timur.com menyambagi kampung halaman Ismail Bolong di Desa Manajeng, Kecamatan Sibulue, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

Jaraknya sekitar 14 Km dari Watampone, ibu kota Kabupaten Bone.

Tribun-Timur.com juga mampir di rumah Haji Bolong di Manajeng.

Kondisi jalan menuju kampung halaman Ismail Bolong, di Dusun Pajalele, Desa Manajeng, Kecamatan Sibulue, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan
Kondisi jalan menuju kampung halaman Ismail Bolong, di Dusun Pajalele, Desa Manajeng, Kecamatan Sibulue, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Tribun Timur/Sanovra Jr)

Di rumah permanen (rumah batu) bercat warna coklat muda dengan ornamen putih itu ada Haji Bolong yang sedang duduk di sofa ruang tamu, ada Hajjah Hani ibu Ismail Bolong, Burhan kakak kandung Ismail Bolong, dan Haji Syamsuddin ipar Ismail Bolong.

Rumah Haji Bolong tampak lebih mewah dibanding rumah-rumah lainnya di Manajeng.

Haji Bolong bisa membangun rumah itu dari hasil menggarap sawah.

Dari hasil bumi itu, Haji Bolong juga bisa ke Tanah Suci bersama dengan Hajjah Hani sekaligus menghidupi 7 anaknya.

Bahkan mengantar anak sulungnya, Haji Buhari menjadi PNS dan Haji Ismail Bolong menjadi polisi.

Tak ada anak laki-laki Haji Bolong yang meneruskan pekerjaannya sebagai petani.

Baca juga: Sosok Icha Ceeby Pemeran Wanita Kebaya Merah, Punya Akun Alter Twitter, Bangga Videonya Viral

Baca juga: Bacaan Yasin Lengkap 83 Ayat, Arab, Latin dan Terjemahan, dan Penjelasan Keutamaan Membacanya

Baca juga: 5 Bacaan Doa Agar Terlihat Cantik dan Bercahaya, Aura Wajah Terpancar Setiap Hari

Baca juga: Tulisan Arab Doa Jumat Pagi Agar Lancar Rezeki Hingga Melebur Segala Dosa

Baca juga: Bacaan Doa Berangkat Kerja dan Memulai Kerja Serta 7 Doa Dimudahkan dan Dilancarkan Rezekinya

Hajjah Hani istrinya hanyalah seorang ibu rumah tangga.

Dulu Haji Bolong juga dikenal gemar memakmurkan masjid di kampung hingga diangkat sebagai Ketua Panitia Pembangunan Masjid Jami Nurul Mu'minin di Dusun Pajalele, Desa Manajeng.

Semasa Haji Bolong jadi ketua panitia pembangunan, kata Haji Syamsuddin, banyak warga menyumbang.

Masjid itu berjarak sekitar 200 meter dari rumahnya.

"Sekitar 2 atau 3 tahun lalu, Ismail Bolong menyumbang Rp 25 juta di masjid ini. Dia sempat mau renovasi total masjid ini," tutur Haji Syamsuddin saat menceritakan sosok mertua dan iparnya.

Ismail Bolong dikenal sebagai sosok dermawan di kampungnya.

Menyumbang di masjid dan membantu keluarga dan saudaranya sudah menjadi kebiasannya.

Satu daerah dengan tokoh-tokoh terkenal

Di luar dari kasus yang membelit Ismail Bolong, Kecamatan Sibulue Kabupaten Bone Sulawesi Selatan tercatat banyak melahirkan tokoh, mulai dari tokoh nasional hingga tokoh Sulsel.

Putra asal Kecamatan Sibulue tercatat pernah mengabdikan diri di berbagai bidang.

Mulai dari Jaksa Agung, Gubernur Sulsel, Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (Ketum PSSI), Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Wakil Rektor Universitas Hasanuddin.

Adapun tokoh-tokoh tersebut antara lain Letnan Jenderal TNI (Purn.) Andi Muhammad Ghalib.

Pensiunan jenderal bintang tiga itu lahir 3 Juni 1946 di Kaju, Tunreng Tullue, Kecamatan Sibulue Kabupaten Bone.

Ia pernah menjabat Jaksa Agung pada era pemerintahan Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie pada tahun 1998 hingga 1999.

Ia juga pernah menjabat Wakil Gubernur Sulsel pada era pemerintahan Orde Baru, tahun 1992-1995.

Setelah pensiun sebagai jenderal TNI, Andi Muhammad Ghalib pernah dua peridoe menjabat anggota DPR RI.

Periode pertama pada 2004-2009.

Pada era Presiden SBY, tepatnya tahun 2008 hingga 2013, Andi Muhammad Ghalib dipercaya menjabat Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh RI untuk Republik India ke-17.

Pada pemilu 2014 lalu, Andi Muhammad Ghalib berhasil melanggeng kembali ke Senayan. Ia terpilih di daerah pemilihan Sulsel II melalui Partai Persatuan Pembangunan.

Andi Muhammad Ghalib hanya menjabat dua tahun. Pada 9 Mei 2016, berpulang ke Rahmatullah.

Putra asal Sibulue selanjutnya yaitu Mayjen (purn) Amin Syam.

Pensiunan jenderal bintang dua itu pernah menjabat Gubernur Sulsel pada periode 2003-2008.

Kemudian, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar HAM Nurdin Halid.

Saat kampanye calon Gubernur Sulsel 2018 lalu, Nurdin Halid pernah memperkenalkan dirinya sebagai putra asal Sibulue.

Nurdin Halid pernah memimpin PSSI dua periode 2003-2011.

Ia juga pernah menjabat anggota DPR RI periode 1999-2004.

Pada tahun 2016-2017 lalu, Nurdin Halid menjabat Ketua Harian DPP Golkar mendampingi Ketua Umum Setya Novanto.

Saat ini Nurdin Halid menjabat Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia, Ketua Umum DPP IKA Universitas Negeri Makassar.

Selanjutkan, Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel periode 2008-2013 Andi Muallim Mattangkilang.

Ketika itu Andi Muallim Mattangkilang menjabat di era pemerintahan Syahrul Yasin Limpo - Agus Arifin Nu'mang atau Sayang Jilid I.

Selanjutkan, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Unhas Prof Farida Patittingi juga berasal dari Kecamatan Sibulue Kabupaten Bone.

Prof Farida Patittingi adalah Guru Besar Hukum Unhas.

Ia pernah menjabat Dekan Fakultas Hukum selama dua periode.

Terbaru, Aiptu Ismail Bolong mantan anggota Polres Samarinda lahir dan dibesarkan di pelosok desa di Kabupaten Bone.

Pengepul batu bara Kalimatan Timur itu berasal dari di Desa Manajeng, Kecamatan Sibulue Kabupaten Bone.

(*)

Ismail Bolong Ternyata Sekampung Eks Jaksa Agung, Eks Ketum PSSI, Eks Gubernur, Eks Sekprov

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dan Tribunnews.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved