Helikopter Polri Hilang Kontak

BMKG Pangkalpinang Sebut Kondisi Cuaca Banyak Awan Cumulonimbus saat Helikopter Polri Hilang Kontak

Kurniaji tidak bisa memastikan kejadian tersebut karena faktor cuaca atau lainnya, masih menunggu tim identifikasi.

Penulis: edwardi | Editor: Novita
Dok/Basarnas Belitung
Tim SAR Gabungan saat pergi mencari korban helikopter hilang kontak dari Pelabuhan ASDP Manggar, Senin (28/11/2022). 

BANGKAPOS.COM, BANGKA - Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas 1 Depati Amir (BMKG) Pangkapinang, Kurniaji mengatakan, kondisi cuaca saat peristiwa diduga hilang kontaknya helikopter milik Polri BO-105 P 1103 pada Minggu (27/11/2022) kemarin sedang tidak bagus.

Saat peristiwa terjadi di antara pukul 13.15 WIB Minggu kemarin, banyak terdapat awan-awan Cumulonimbus (Cb) yang terbentuk di wilayah Tanjungpandan dan sekitarnya, terutama di posisi antara Buku Limau dengan Manggar Belitung Timur (Beltim).

"Terlihat banyak sekali awan-awan Cb yang terbentuk di wilayah Tanjungpandan, dan ini merupakan awan-awan yang cukup berbahaya bagi aktivitas penerbangan, termasuk bagi helikopter tersebut," kata Kurniaji, Senin (28/11/2022) sore.

Menurutnya, ketika helikopter mencoba terbang di kondisi cuaca tersebut, dipastikan akan banyak sekali angin kencang yang akan menerpa pesawat atau helikopter tersebut.

Namun Kurniaji tidak bisa memastikan kejadian tersebut karena faktor cuaca atau lainnya, masih menunggu tim identifikasi.

"Apakah ada faktor lainnya selain karena cuaca yang memang dalam kondisi kurang bagus, kita tunggu saja perkembangannya," ucapnya.

Sebelumnya diketahui, helikopter milik Polri BO-105 P 1103 dilaporkan hilang kontak di Perairan Buku Limau Manggar Beltim dengan jarak 30 NM atau 55,56 KM dari ARP Bandara HAS Hanandjoedin Tanjung Pandan.

Helikopter milik Polri bernomor registrasi P-1103 diduga jatuh di Perairan Pulau Buku Limau, Manggar, Belitung Timur, Minggu (27/11/2022) pukul 14.40 WIB.

Helikopter itu diketahui berisi empat anggota polisi dan berasal dari Pangkalan Bun, Palangkan Raya menuju Tanjungpandan, Belitung.

Kepala Desa Buku Limau Muhlisin mengatakan, di jam-jam tersebut cuaca di desa pulaunya memang sedang sangat buruk, hujan disertai petir dan angin kencang.

"Masyarakat sini juga sempat melihat ada dua helikopter. Satu mengarah ke Tanjungpandan dan satunya ke arah Manggar," kata Muhlisin.

Muhlisin menyebut, dirinya dan masyarakat tidak ada mendengar suara ledakan di langit sekitar jam tersebut. Hal itu karena cuaca buruk sehingga tidak terdengar.

Dia mengatakan saat itu juga bertepatan dengan masyarakat yang baru sampai dari Manggar menaiki perahu. Jadi masyarakat banyak yang melihat ada dua helikopter terbang di sekitar perairan tersebut.

"Warga melihat memang warnanya biru putih," kata Muhlisin. (Bangkapos.com/Edwardi)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved