Helikopter Polri Hilang Kontak
Keberadaan Pilot dan Helikopter yang Jatuh di Perairan Belitung Timur Masih Misteri
Keberadaan Helikopter NBO-105/P-1103 dan pilotnya, AKP Arif Rahman Saleh yang jatuh pada, Minggu (27/11/2022) lalu di Perairan Belitung Timur.
Penulis: Nurhayati CC | Editor: nurhayati
"Ada 10 titik anomali hari ini akan diselami. Ada 20 orang penyelam yang nantinya akan melakukan penyelaman," kata Kepala Kantor SAR Pangkalpinang I Made Oka Astawa kepada Posbelitung.co, Selasa (6/12/2022).
Selama sembilan hari operasi SAR tersebut, ada kendala yang dihadapi dalam penggunaan peralatan scan sonar. Yakni dimensi pada bodi helikopter hanya dua hingga tiga meter.
Dimensi tersebut rata-rata sama dengan intensitas karang. Ditambah lagi bahan bodi helikopter berupa aluminium alloy alias bukan besi.
"Ini yang menjadi kendala kami. Ditambah lagi intensitas bodi helikopter sangat mirip dengan karang," jelasnya.
Ada puluhan titik koordinat yang anomali berdasarkan hasil scan sonar saat survei ke dasar laut. Namun yang didapat berupa karang berukuran dua hingga tiga meter.
"Itu yang terjadi. Setelah diselami, ternyata karang, ukuran sama dengan bodi helikopter," ujarnya.
Selasa (6/12/2022) hari ini merupakan hari terakhir pencarian helikopter.
Apabila tidak ditemukan tanda apapun, kata Oka, tentunya pihaknya terlebih dahulu akan melakukan evaluasi pada sore hari.
Apakah nanti diperpanjang ataupun ditutup, tentu akan dibahas terlebih dahulu.
Jika diperpanjang tentunya akan dikembalikan kepada potensi SAR yang ada di daerah.
"Mungkin nanti Polres dan temen-temen SAR di Belitung Timur akan melanjutkan. Kemudian mungkin juga titik koordinat hasil scan ada ratusan titik yang belum di selami, akan diselami," ungkapnya.

Dikira Heli Ternyata Karang
Pencarian helikopter Polri yang jatuh di Belitung Timur dan keberadaan sang pilot, AKP Arif Rahman sudah memasuki hari kesepuluh.
Pencarian pada hari ke-10 ini tetap dilakukan dengan penyelaman.
Sebanyak 10 titik yang sebelumnya telah di-scan KRI Spica 934.