Upaya Wali Kota Molen Memajukan UMKM di Pangkalpinang, ASN Diminta Ikuti Kebijakan Pemkot
Masih ada beberapa pedagang yang bermain kucing-kucingan dengan pemerintah. Padahal pemerintah sendiri telah menyediakan beberapa tempat ....
Penulis: Asmadi Pandapotan Siregar CC |
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Pemerintah Kota ( Pemkot ) Pangkalpinang tengah mempersiapkan upaya dalam menertibkan pedagang kaki lima.
Menertibkan pedagang, Pemkot Pangkalpinang miliki cara tersendiri.
Hal itu dilakukan untuk menghidupkan dan memajukan Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM di Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ( Babel ).
Adapun cara yang dilakukan Pemkot Pangkalpinang satu diantaranya adalah dengan menempatkan para pedagang ke dalam suatu kawasan yang dijadikan sebagai lokasi kuliner ataupun UMKM.
Selain itu, memberikan edukasi kepada masyarakat dan pegawainya, yakni pegawai negeri sipil (PNS) ataupun Aparatur Sipil Negara ( ASN ).
Baca juga: Molen: Pangkalpinang Bisa Hilang dari Muka Bumi ini
Baca juga: Harga Hp Samsung A13 Desember 2022 Super Murah, Empat Kamera, Baterai Jumbo, Ram Lega, Chipset Gahar
Baca juga: Sinopsis Film Lady Chatterleys Lover, Cerita Pernikahan Perempuan Bangsawan yang Tak Bahagia
“Tindakan kita secara humanis, dengan memberi edukasi kepada masyarakat kita,” kata Maulan Aklil kepada Bangkapos.com, Rabu (7/12/2022).
Molen sapaan akrab Maulan Aklil mejelaskan, untuk menyelaraskan program tersebut pihaknya akan memberikan sanksi pada para ASN yang kedapatan mendukung para pedagang yang tidak berada di tempat seharusnya.

Layaknya di pelataran toko, trotoar dan bahu jalan yang ada di daerah itu. Khususnya di seputaran Jalan Tampuk Pinangpura, Taman Dealova dan sekitarnya.
Tujuannya akan diterapkannya kebijakan itu selain untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, yakni juga mengembalikan fungsi trotoar jalan kembali sebagaimana mestinya, supaya tidak terkesan kumuh.
Serta menghidupkan kembali pasar-pasar dan sentra kuliner yang sudah ada di sejumlah tempat.
“Itu edukasi kepada para ASN kami agar belanja pada tempatnyalah begitu kira-kira dan juga edukasi kepada masyarakat,” jelas Molen.
Jangan Belanja di Tempat yang Mengganggu Fasilitas Umum
Permasalahan pedagang membandel saat ini menjadi perhatian pemerintah kota.
Saat ini, kata Molen, masih ada beberapa pedagang yang bermain kucing-kucingan dengan pemerintah.
Padahal pemerintah sendiri telah menyediakan beberapa tempat representatif bagi pelaku usaha.
Baca juga: Kisah TKW Evi yang Sudah Tiga Tahun Tidur dengan Majikan, Majikan Selalu Masuk Kamar Jam 2 Pagi
Baca juga: Seperti Ini Kuburan TKI Kaburan di Kota Makkah Arab Saudi, Diungkap oleh YouTuber Indonesia
Baca juga: Alasan Ferdy Sambo Bikin Skenario Tembak Menembak dengan Brigadir J Terungkap
Pihaknya sendiri ingin mensejahterakan para pelaku UMKM, caranya dengan menempatkan mereka di tempat yang seharusnya.
Jangan sampai para pedagang yang telah mengikuti aturan dari pemerintah justru terkena imbasnya.

Terutama dengan hadirnya pedagang yang ada di beberapa kawasan fasilitas umum.
“Miris melihat PKL yang nurut dengan kita, sementara orang ambil kesempatan kucing-kucingan. Enggak selesai-selesai pekerjaan kita kalau seperti ini terus. Maka dari itu, tindakan penertiban dilakukan humanis, dengan mengedukasi mereka,” ucapnya.
Lebih jauh, diambilnya contoh dari kalangan pegawai sendiri agar mereka mendukung kebijakan pemerintah.
Pasalnya, jika ASN masih berbelanja di PKL sama saja mereka tidak mendukung kebijakan yang telah dibuat. Sudah semestinya ASN menjadi contoh dan suri tauladan bagi masyarakat.
Sehingga pemerintah dan masyarakat harus bersama-sama melakukan perubahan dan perbaikan. Terutama dalam penataan kota, serta ikut berperan dalam mendukung pemerintah mengembalikan fungsi jalan dan trotoar.
“ASN jangan belanjanya di tempat-tempat yang mengganggu fasilitas umum, kalau dia (ASN) belanja di sana artinya adalah mendukung mereka (PKL), bukan mendukung kebijakan pemerintah,” tegasnya.
Meskipun demikian kata Molen, para ASN sendiri dapat berbelanja di beberapa pasar dan tempat sentra kuliner yang telah disediakan.
Baca juga: Siapa Bono Alias Yassine Bounou, Kiper Maroko yang Ukir Sejarah Usai Tepis Dua Penalti Spanyol
Baca juga: 5 Bacaan Doa Agar Terlihat Cantik dan Bercahaya, Aura Wajah Terpancar Setiap Hari
Baca juga: Bacaan Doa Berangkat Kerja dan Memulai Kerja Serta 7 Doa Dimudahkan dan Dilancarkan Rezekinya
Baca juga: Doa Mustajab Malam Hari dan di Sepertiga Malam, Membuat Hati Tenang yang Biasa Diucapkan Rasulullah
Baca juga: Doa Bercermin Sesuai Sunnah Rasulullah, Lengkap Arab, Latin, dan Artinya
Mulai dari Pasar Pagi, Pasar Induk, Destar Point, hingga Taman Kuliner Dealova atau pasar yang sudah mendapatkan izin dari pemerintah.
Dengan harapan ASN dapat meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian para pelaku usaha yang mengikuti aturan pemerintah.
Terutama berbelanja di tempat yang telah disediakan.
“Saya rasa kalau seperti ini bagaimana para pedagang ini pendapatannya meningkat jualannya, juga nyaman makanya kita mengedukasi mereka,” ujar Molen.
Ada Sanksi bagi PNS/ASN
Molen menegaskan, dalam kebijakan yang akan pihaknya ambil jika masih ada ASN dan non ASN berbelanja di tempat yang tidak diperbolehkan atau melanggar aturan tersebut, nantinya akan diberikan sanksi berupa tindakan disiplin sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Bahkan kata Molen, ia telah memerintahkan Sekretaris Daerah, Radmida Dawam untuk memberikan sanksi dan teguran.
Terutama apabila melihat pegawainya berbelanja di tempat yang tidak semestinya, layaknya di PKL. Sebab ASN diperkenankan untuk belanja di tempat yang sudah disediakan pemerintah.
“Kalau ada PNS kita yang makannya di pinggir jalan akan kita beri sanksi dan peringatan. Jangan ada PNS-PNS kita belanjanya langsung setop pinggir jalan di tempat-tempat yang memang tidak kita perbolehkan,” tegas Molen.
Kendati begitu kata dia, pemerintah kota memang tengah fokus menata dan membuat pusat-pusat perbelanjaan di beberapa titik. Ini supaya permasalahan PKL terselesaikan, dan kota tidak terlihat kumuh.
Setelah Taman Kuliner Dealova, nantinya juga di kawasan Tugu Ketam Remangok akan dijadikan sentra pasar buah dan kuliner. Ini supaya para pedagang dapat tertata dan terakomodir secara baik.
“Saya inginnya titik-titik ekonomi, tempat kuliner, jajanan seperti inilah yang ingin saya buat. Supaya Kota Pangkalpinang rapi, indah tapi tidak juga mengganggu para pedagang kita,” pungkasnya.
(*/Bangkapos.com/Cepi Marlianto)