Kisah Aipda Sofyan Halang Pelaku Bom Bunuh Diri, Lindungi Rekan-rekannya Sebelum Terjadi Ledakan
Polisi 41 tahun itu sebelumnya sempat dirawat di rumah sakit Immanuel, Bandung namun akhirnya nyawanya tak tertolong.
Penulis: Nur Ramadhaningtyas | Editor: Evan Saputra
BANGKAPOS.COM - Kepergian Aipda Sofyan membawa duka mendalam bagi keluarga.
Sofyan gugur akibat bom bunuh diri yang terjadi di Markas Polsek Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12) pukul 08.20 WIB.
Aipda Sofyan pergi meninggalkan istri dan ketiga anaknya.
Polisi 41 tahun itu sebelumnya sempat dirawat di rumah sakit Immanuel, Bandung namun nyawanya tak tertolong.
Dibalik itu, ada kisah heroik yang terjadi saat ledakan terjadi.
Dilansir Kompas.com, Aipda Sofyan sempat mengadang pelaku yang belakangan diketahui bernama Agus Sujatno di depan gerbang polsek.
Kepala Satuan Pembinaan Masyarakat (Kasat Binmas) Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Bandung AKBP Sutorih mengatakan, korban sempat bersitegang dan mendapat ancaman dari pelaku yang mengacungkan senjata tajam.
"Pelaku bawa senjata tajam, Aiptu Sofyan mundur dan saat (pelaku) didorong, langsung meledak karena bawa bom," ujarnya, Rabu (7/12).
Menurut Sutorih, saat pelaku datang, anggota Polsek Astanaanyar sedang menggelar apel pagi.
"Saat itu apel pagi, pintu gerbang ditutup. Pelaku memaksa masuk dan dihalangi Babinsa. Kebetulan saat itu almarhum yang menghalangi (pelaku) supaya tidak masuk," ucapnya.
Oleh sebab itu, Aipda Sofyan dianggap sebagai seorang pahlawan karena berusaha melindungi rekan-rekannya dari aksi bom bunuh diri.
"Beliau pahlawan karena beliau menghalangi pelaku. Kalau tidak ada beliau, mungkin hanya Allah yang tahu," ucapnya.
Atas aksi heroiknya, Aipda Sofyan mendapat kenaikan pangkat menjadi Aiptu Anumerta.
Dikenal sebagai sosok bijaksana.
Perwakilan keluarga, Mustofa, menjelaskan, Sofyan adalah sosok yang dinilai paling bijaksana dalam keluarga.
