Berita Bangka Selatan

DKPPKB Basel Tegaskan Tidak Ada Lagi Rumah Sakit hingga Pukesmas Kekurangan Stok Obat di 2023

Agus mengimbau kepada seluruh masyarakat Basel, jika nanti masih terjadi kekosongan obat di rumah sakit ataupun pukesmas, agar segera lapor ke dinas.

Penulis: Adi Saputra | Editor: Novita
Bangkapos.com/Adi Saputra
Plt Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DKPPKB) Bangka Selatan, Agus Pranawa 

BANGKAPOS.COM, BANGKA - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesahatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Bangka Selatan ( DKPPKB Basel ) Agus Pranawa, menegaskan, tidak ada lagi rumah sakit hingga pukesmas yang kekurangan stok obat di tahun 2023.

Keluhan masyarakat yang terjadi belakangan ini, menjadi sorotan pemerintah daerah terkait sering terjadinya kekosongan stok obat di rumah sakit hingga pukesmas di Bangka Selatan.

Menanggapi hal tersebut, pemerintah daerah melalui DKPPKB Basel menegaskan bahwa di tahun depan, agar rumah sakit hingga pukesmas tidak lagi mengalami kekosongan obat di semua pihak.

"Kita akan selalu lakukan monitor ataupun pengawasan terhadap pukesmas ataupun rumah sakit di tahun 2023 nanti, Insyaallah jangan sampai terjadi lagi kekosongan obat di tahun depan," tegas Agus, Minggu (11/12/2022).

Dua rumah sakit di Bangka Sekatan, lanjut dia, sudah bisa mengelola keuangannya sendiri dan bisa mengadakan obat tanpa melalui dinas.

"Alhamdulillah tahun depan juga dua rumah sakit kita, yaitu RSUD Kriopanting dan RSUD Basel, sudah bisa melakukan pengadaan obat sendiri, tidak seperti tahun lalu ataupun tahun ini. Artinya, regulasi untuk pengadaannya tidak terlalu ribet dan mereka bisa melakukan pengadaan sendiri," terangnya.

"Yang terpenting, tidak ada lagi permasalahan di pelayanan kesehatan, tentang kelangkaan obat yang selama ini jadi keluh kesah masyarakat," tambahnya.

Ia berharap, dengan adanya pengadaan obat sendiri di tingkat rumah sakit ataupun pukesmas, dapat mengatasi permasalahan kekosongan obat ketika masyarakat membutuhkan obat.

"Ya optimis tidak terjadi lagi, aalagi mereka mulai tahun depan sudah mandiri. Jadi kita minta pihak rumah sakit ataupun pukesmas untuk menganggarkan benar-benar terkait pengadaan obat," ucapnya.

Agus mengimbau kepada seluruh masyarakat Bangka Selatan, apabila nanti masih terjadi kekosongan obat di rumah sakit ataupun pukesmas, agar segera dilaporkan ke dinas.

"Insyaallah semua terealisasi dan tidak terjadi. Apabila nanti masih ditemukan ataupun kendala di lapangan, segera laporkan ke kami dan kami akan lakukan tindak lanjut kepada rumah sakit ataupun pukesmas itu," kata Agus.

Pemkab Bangka Selatan telah meluncurkan program Universal Health Coverage (UHC) atau berobat gratis pada awal bulan Desember 2022.

Masyarakat dapat memanfaatkan program UHC, karena program Pemkab Bangka Selatan ini sudah diterapkan di rumah sakit ataupun pukesmas terdekat.

"Sudah bisa digunakan, yang terpenting masyarakat memiliki KTP Basel ketika ingin berobat. Sebelum dibawa ke rumah sakit, bisa ke pukesmas terlebih dahulu, apabila memang harus dirujuk harus bawah surat rujukan," jelasnya.

"Akan tetapi kalau memang pasien sudah darurat dan harus dilarikan ke rumah sakit, ya kita berikan toleransi tanpa ada rujukan," ucap Agus.

Terutama bagi masyarakat Bangka Selatan yang memiliki KTP Basel dan belum terdaftar sebagai peserta BPJS, dapat menggunakan KTP untuk dibawa k erumah sakit ataupun pukesmas.

Berobat gratis menggunakan KTP merupakan salah satu program unggulan Pemkab Bangka Selatan.

Di penghujung bulan Desember, sekitar 96 persen masyarakat dapat berobat menggunakan KTP. (Bangkapos.com/Adi Saputra)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved