Berita Pangkalpinang

Baru Diterapkan di Bangka Tengah, BI Dorong Digital Farming Dilaksanakan Menyeluruh

Teknologi telah menjadi bagian penting dari bisnis, termasuk petani, pengecer, dan ahli agronomi.

Penulis: Andini Dwi Hasanah | Editor: nurhayati
Bangkapos.com/Akhmad Rifqi Ramadhani
Kegiatan bimbingan teknis di lahan pertanian bawang merah dalam inovasi budidaya bawang merah dan cabai berbasis digital farming. 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Teknologi telah menjadi bagian penting dari bisnis, termasuk petani, pengecer, dan ahli agronomi.

Di Bangka Belitung sendiri baru Kabupaten Bangka Tengah yang menjadi pilot project menerapkan digital farming untuk meningkatkan kebutuhan adopsi teknologi di bidang pertanian.

Bank Indonesia (BI) Provinsi Bangka Belitung (Babel) mendorong pengembangan digital farming di Bangka Belitung lebih luas untuk memenuhi kebutuhan pokok sehingga dapat mengurangi pasokan bahan makanan dari luar daerah, dan meningkatkan produksi pangan strategis.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bangka Belitung, Agus Taufik menyebut, pihaknya menginisiasi penerapan digital farming untuk cluster bawang merah di Bangka Tengah bersinergi dengan Pemda Bangka Tengah

Kata Agus, BI juga telah menfasilitasi pelatihan ke para petani serta memberikan bantuan sarana atau alat pertanian digital, termasuk asistensi dan monitoring.

"Ini bagian dari program GNPIP (Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan) di Babel yang sudah dilaunching pada 5 September 2022 lalu, pemberian teknologi digital pada pertanian untuk meningkatkan kapasitas produksi," jelas Agus kepada Bangkapos.com, Rabu (21/12/2022).

Harapannya, kata Agus, dalam jangka panjang digital farming dapat mengurangi biaya dan meningkatkan produktivitas pertanian.

Tidak hanya itu, selain untuk meningkatkan kapasitas, Agus mengatakan pemanfaatan teknologi ini juga bertujuan untuk meningkatkan efisiensi biaya dan perluasan pasar UMKM.

"Kami juga terus mendorong Kabupaten lain untuk bisa menerapkan digital farming ini, nanti bertahap. Kami pilot project terlebih dahulu di Bangka Tengah, semoga berhasil dan bisa direplikasi di daerah lain," jelasnya.

Menurutnya, Bank Indonesia sebagai bank sentral tentu punya alasan ikut mengembangkan UMKM, kemudian digitalisasi sangat bermanfaat untuk efisiensi, efektivitas dan perluasan akses pasar UMKM.

(Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved