Berita Pangkalpinang

Kisah Penjual Es Abun yang Eksis Selama 51 Tahun di Pangkalpinang, Sehari Bisa Laku 300 Gelas

Saya mengikuti jejak orang tua sejak umur 15 tahun. Pada awalnya membantu orang tua selama tiga tahun. Setelah itu mulai membuka usaha

Editor: Iwan Satriawan
bangkapos.com/Iqbal Pratama
Suasana Es Abun di Basement Ramayana Pangkalpinang, Kamis (22/12/2022) 

BANGKAPOS.COM, BANGKA - Suasana pasar di Basement Ramayana Pangkalpinang, Kamis (22/12/2022) tampak ramai.

Penjual dan pembeli tumpah ruah memenuhi pasar tersebut.

Suara para penjual menawar barang dagangan, silih berganti menyapa setiap orang yang lewat.

Di tepi pasar, terlihat salah satu lapak kecil ukuran 3X2 meter persegi, cukup ramai pengunjung.

Ada banner bertuliskan ES ABUN di atas lapak jualan tersebut.

Pemiliknya adalah Abun, salah salah satu penjual es campur yang sudah 51 tahun eksis di Kota Pangkalpinang,

Dulu sebelum di bawah Ramayana, dia berjualan di kawasan terminal lama Kota Pangkalpinang, sebelum berubah menjadi plaza seperti saat ini.

Pria berusia 66 tahun ini terlihat sibuk bersama mesin es parutnya. Dia menyiapkan pesanan para pelanggan dengan lincah dan gesit.

Abun sudah berjualan sejak umur 15 tahun mengikuti jejak ayahnya sebagai pedagang. 

Setelah tiga tahun mengikuti jejak orang tua, ia kemudian membuka usahanya sendiri dengan es campur yang saat ini menjadi favorit berbagai kalangan.

“Saya mengikuti jejak orang tua sejak umur 15 tahun. Pada awalnya membantu orang tua selama tiga tahun. Setelah itu mulai membuka usaha sendiri dengan berdagang es campur,’’ ujarnya.

Usaha yang sudah digeluti selama lebih setengah abad ini, bisa menjual sebanyak 300 sampai 400 gelas per hari.

“Biasa sehari saya bisa menjual 300 sampai 400 porsi. Untuk kisaran harga biasanya Rp8 ribu,’’ungkapnya.

Di lapak kecil itu, memiliki sajian menu beragam mulai es campur kacang merah, es campur dawat dan bubur kacang.

“Menu disini ada banyak. Ada es campur kacang merah, es campur dawat dan es bubur kacang,’’ tambah Abun.

Sehari-hari dalam berjualan dibantu dua orang karyawan, yang salah satunya adalah anak perempuannya.

"Saat ini saya dibantu dua orang, salah satunya anak saya. Ia mengikuti saya sudah hampir dua puluh tahun menemani saya. Dengan harapan ke depannya bisa meneruskan usaha yang saya geluti saat ini,’’ tambah Abun.

Pada tahun 1976, harga es campur hanya 25 perak hingga saat ini mencapai Rp8 ribu.

Para pengunjung bisa datang ke lapak tersebut mulai pukul 08.00 sampai 17.00 WIB. Biasa buka setiap hari kecuali hari Natal.

“Saya buka lapak setiap hari kecuali hari Natal dan ketika lebaran. Biasanya hari ketiga lebaran kita mulai buka. Buka dari jam delapan pagi sampai jam lima sore,” ujarnya.

Di warung es campur ini, tersedia susu dan kacang yang bisa ditambahkan sendiri sesuai dengan keinginan. Manariknya, itu merupakan ciri khas warung Es Abun.

“Di sini bisa tambahkan susu dan kacang sesuai keinginan, agar pelanggan merasa puas dan menikmati rasa esnya,’’ katanya.

Abun berharap nanti warung ini tetap menjadi pilihan favorit semua kalangan dan semakin ramai pengunjung. (Bangkapos.com/Iqbal pratama/W3)

 

 

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved