Berita Bangka Tengah

Digital Farming Mulai Diterapkan di Bangka Tengah, Petani Akui Permudah Kontrol Tanaman

Digital farming yang diterapkan ini hanya sebagai alat ukur, bukan sesuatu yang bisa meningkatkan produktivitas tanaman. Jadi

Penulis: Sela Agustika | Editor: Iwan Satriawan
dokumentasi/Wartam
Para petani di Bangka Tengah yang menerapkan program digital farming 

BANGKAPOS.COM,BANGKA -- Bank Indonesia terus mendorong digitalisasi para pelaku usaha pertanian melalui digital farming.

Penerapan digital farming ini juga telah dilakukan para petani, khususnya di Bangka Tengah yang menjadi pilot project.

Pemberian teknologi digital pada pertanian diharapkam untuk meningkatkan kapasitas produksi.

Sekaligus bertujuan untuk meningkatkan efisiensi biaya dan perluasan pasar UMKM.

Ketua Asosiasi Bawang Merah Bangka Tengah, Wartam yang juga menjadi kelompok petani di Bangka Tengah yang menerapkan digital farming mengakui jika teknologi digital membantu para petani dalam mengontrol tanaman seperti penyiraman, memudahkan jaringan komunikasi antar petani sehingga bisa terlibat langsung mengontrol tanaman hanya melalui handphone yang terakses, dan sebagai media atau alat ukur tanaman.

Kata Wartam, program digital farming yang diterapkan di Bangka Tengah saat ini masih standar atau tinggat menengah, yang mana hanya berfungsi sebagai alat ukur.

"Digital farming yang diterapkan ini hanya sebagai alat ukur, bukan sesuatu yang bisa meningkatkan produktivitas tanaman. Jadi kalau kita lihat Digital Farming yang diterapkan saat ini, sama dengan digital manual yang biasanya kita lakukan. Kalau dari segi peningkatan produktivitas masih belum terlihat karena digital farming disini masih secara umum, belum ada pengecekan, seperti unsur hara makro dan mikronya. Jadi efektivitasnya masih sama," ucap Wartam saat dihubungi Bangkapos.com, Senin (9/1/2023).

Ia menyebut, produktivitas tanaman sejauh ini masih ditentukan dari kondisi bibit, lahan, dan beberapa faktor pendukung lainnya.

"Memang untuk teknik pengolahan juga berpengaruh apalagi, dengan semakin cangih teknologi digital sangat membantu petani, tapi tetap dati segi produktivitas ini sangat ditentukan bibit dan lahan, kalau bibitmya tifak bagus otomatis produktivitasnya juga rendah," ucapnya.

Ia berharap dengan adanya penerapan digital farming saat ink bisa ditingkatkan, dan bisa mengaet para petani milenial untuk bergabung.

"Semoga digital farming yang diterapkan saat ini kedepannya bisa ditingkatkan lagi levelnya. Dan dengan adanya penerapan ini (Digital farming) bisa menumbuhkan semangat generasi petani milenial untuk bertani," tuturnya.

(Bangkapos.com/Sela Agustika)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved