Berita Pangkalpinang

Omzet Pedagang Lato-lato di Pangkalpinang Turun Drastis, Dulu Raup Rp500 Ribu- Rp700 Ribu Sehari

Pedagang lato-lato merasakan turunnya omzet berdagang lato-lato sejak semingguan terakhir

bangkapos.com
Pedagang lato-lato Romli (68) akui penghasilan nya berdagang lato-lato mulai menurun, Minggu (15/1/2023) 

Bahkan dikatakan Engki lato-lato bisa saja jadi alat musik tradisional sebagai pengiring sebuah lagu.

"Pernah saya jualan di sekolahan, ada anak-anak nyanyiin Tepuk Pramuka diiringi lato-lato, bisa aja kedepan lato-lato jadi alat musik atau keterampilan yang masuk di pelajaran muatan lokal," kata dia.

Selain itu ekistensi lato-lato juga menurutnya begitu luar biasa dan diterima di berbagai kalangan.

"Yang beli dagangan saya (lato-lato) aja nggak melulu anak-anak, kadang bapak-bapak juga beli, semangat dia mainkan (lato-lato), dimana-mana lah sekarang lato-lato terkenal, sampai pejabat juga main," kata Engki bercerita dengan raut semangat.

Dia berharap eksistensi permainan zaman dulu ini tak tergerus cepat alias selalu ada jadi mainan kesukaan banyak orang.

"Semoga nggak jadi mainan musiman yang habis viral terus ilang, semoga lato-lato terus ada dan dikenal sebagai permainan seni yang mengasah kemampuan," pungkas Engki.

(Bangkapos.com/Vigestha Repit)

Sumber: bangkapos
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved