Berita Pangkalpinang

BPS Uraikan Data Penduduk Miskin di Bangka Belitung, Berikut Jumlah dan Faktor Penyebabnya

Statistisi Madya Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Sri Hapsari menyampaikan, persentase penduduk di daerah ini.

Penulis: Andini Dwi Hasanah |
istimewa
Rilis Berita Resmi Statistik (BRS) Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Senin (16/1/2023) di Kantor BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. (IST/Dok BPS Provinsi Babel) 

BANGKAPOS.COM , BANGKA --Statistisi Madya Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Sri Hapsari menyampaikan, persentase penduduk miskin perkotaan pada Maret 2022 sebesar 3,09 persen, naik menjadi 3,48 persen pada September 2022.

Sementara persentase penduduk miskin perdesaan pada Maret 2022 sebesar 6,26 persen, turun menjadi 6,13 persen pada September 2022.

"Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadi provinsi yang memiliki persentase dan jumlah penduduk
miskin terendah di Sumatera yaitu sebesar 4,61 persen dan 69,69 ribu orang, atau terendah ketiga se-Indonesia," ujar Sri Hapsari melalui Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Senin (16/1/2023).

Kata Sri, jumlah penduduk miskin di wilayah Perkotaan sebesar 30,21 ribu orang, dan jumlah penduduk miskin di wilayah perdesaan sebesar 39,48 ribu orang.

"Secara umum pada periode Maret 2011–September 2022, tingkat kemiskinan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berfluktuasi dari tahun ke tahun, tetapi menunjukkan tren yang menurun," sebutnya.

Sri menjelaskan, pada periode 2011 hingga September 2022 jumlah penduduk miskin menurun sebanyak 2,3 ribu orang, yaitu dari 71,99 ribu orang pada Maret 2011 menjadi 69,69 ribu orang pada September 2022.

Tingkat kemiskinan menurun dari 5,75 persen pada Maret 2011 menjadi 4,61 persen pada September 2022.

"Kenaikan jumlah dan persentase penduduk miskin pada Periode Maret 2020 sampai Maret 2021 disebabkan oleh adanya Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia," tuturnya.

Kemudian Sri menyebut faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan selama Periode Maret 2022–September 2022 antara lain adalah:

1. Pemerintah mengumumkan penyesuaian harga BBM Pertalite, Solar, dan Pertamax. Harga untuk ketiga jenis BBM tersebut mengalami kenaikan dan mempengaruhi harga-harga komoditas makanan maupun bukan makanan.

2. Pada September 2022 inflasi tahun kalender sebesar 4,87 persen dan secara tahun ke tahun sebesar 6,67. Sementara periode Maret 2022 - September 2022, angka inflasi
umum tercatat sebesar 3,80 persen.

3. Menurut PDRB Lapangan Usaha, sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan, sektor Pertambangan dan Penggalian, sektor Industri Pengolahan, dan Sektor Perdagangan merupakan sektor unggulan yang memiliki share terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi triwulan III-2022.

4. Pertumbuhan pengeluaran konsumsi rumah tangga pada PDRB Triwulan III-2022 terhadap Triwulan III-2021 (y-o-y) meningkat sebesar 5,78 persen. Secara q-to-q jika dibandingkan Triwulan II-2022 terkontraksi sebesar -0,14 persen.

5. Pada Agustus 2022 sebagian besar pekerja di Babel berada pada sektor pertanian (25,05 persen) yaitu sebanyak 183.099 orang. Sebanyak 68 persen diantaranya berada pada sektor informal (berstatus berusaha sendiri, berusaha dibantu pekerja tidak dibayar atau pekerja keluarga dan berstatus pekerja keluarga).

6. Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menurun. NTP kondisi September 2022 tercatat sebesar 119,03, mengalami penurunan 20,32 poin dibandingkan NTP Maret 2022 yang tercatat 139,35.(Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved